Yusril Tersangka, Yusril Melawan
Kamis, 01 Juli 2010 – 12:07 WIB

Mantan Menkum HAM Yusril Ihza Mahendra memberikan keterangan, Rabu (30 JUNI 2010). Yusril siap memenuhi panggilan Kejaksaan sebagai tersangka korupsi Sistem Administrasi Badan Hukum Umum (Sisminbakum). Dia telah menyiapkan 15 pengacara untuk mendampingi saat pemeriksaan. Foto: Muhamad Ali/JAWAPOS
JAKARTA- Mantan Menkeh HAM, Prof DR Yusril Ihza Mahendra akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kasus dugaan korupsi biaya akses Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) dengan tersangka mantan Menkeh. Selain Yusril, pengusaha Hartono Tanoesoedibjo ditetapkan dalam status yang sama. Hanya saja Yusril tidak bersedia diperiksa. Saat datang di Kejagung, Yusril menolak dikatakan dirinya datang memenuhi panggilan untuk dimintai keterangan terkait kasus Sisminbakum.
Sebelum menetapkan tersangka kepada Yusril dan Hartono Tanoesoedibjo, sebelumnya Dirjen Administrasi Hukum Umum (AHU) Romli Atmasasmita (sudah disidang) dan salah satu komisaris PT SRD Gerald Yakobus serta serta Yohanes Waworuntu (mantan Direktur PT SRD), sudah dipidana setelah menjalani persidangan.
Baca Juga:
Untuk melanjutkan proses hukum tersebut, Kejagung akhirnya memanggil Yusril Ihza Mahendra dalam statusnya sebagai tersangka. Pemanggilan akhirnya dipenuhi Yusril dengan datang ke Gedung Bundar, Kejagung, Jakarta, Kamis (1/7).
Baca Juga:
JAKARTA- Mantan Menkeh HAM, Prof DR Yusril Ihza Mahendra akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kasus dugaan korupsi biaya akses Sistem
BERITA TERKAIT
- Modena Pure Hub Dukung Gerakan Refill & Daur Ulang Plastik di CFD Sudirman
- Apakah Galon Polikarbonat Bisa Sebabkan Kanker? Simak Faktanya
- 60 Influencer Terpilih Jadi Penebar Kebaikan Hijab Tiebymin
- Peradi Tingkatkan Kemampuan Anggota dengan Hadirkan Advokat Luar Negeri
- Paksa Kepala Daerah Ikut Retret, Prabowo Ingin Meniru Rezim Orde Baru
- Pengamat: Retret Kepala Daerah Bukan Demi Kesejahteraan Rakyat, Tetapi Investasi Politik Prabowo