Yusril Yakin Putusan PTUN Batalkan SK Menkumham
jpnn.com - JAKARTA - Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta yang menyidangkan perkara dualisme kepengurusan Partai Golkar, akan menggelar sidang pembacaan putusan, Senin (18/5).
Kuasa Hukum Kubu Aburizal Bakrie atau Ical, Yusril Ihza Mahendra kembali menyampaikan keyakinannya bahwa semestinya gugatan kubu Ical dikabulkan oleh majelis hakim PTUN. Sebab menurut Yusril, dalam persidangan, Menkumham Yasonna Laoly, melalui kuasa hukumnya mengaku salah kutip putusan Mahkamah Partai Golkar (MPG).
"Dalam sidang 3 kali Menkumham mengakui bahwa yang dikutipnya dalam membuat SK pengesahan kubu Agung bukan putusan MPG. Yang dikutip Menkumham adalah pendapat dua hakim MPG yakni Andi Mattalata dan Djasri Marin," tulis Yusril di @Yusrilihza_Mhd, beberapa saat lalu.
Yusril menegaskan, dalam hukum acara baik pidana, perdata maupun TUN, pengakuan terdakwa atau tergugat adalah bukti yang sempurna. Dengan adanya bukti yang sempurna yakni pengakuan tergugat Menkumham, menurutnya, bukti-bukti yang lain sudah tidak penting lagi.
"Misal saya didakwa ke pengadilan karena mencuri sepeda. Di sidang saya mengaku terus terang saya mencurinya. Dengan pengakuan itu maka bukti-bukti lain menjadi tidak penting lagi. Hakim tinggal jatuhkan hukuman saja. Jadi kalau Menkumham sdh mengakui dia salah kutip putusan MPG, maka bukti-bukti lain tidak penting lagi. Hakim tinggal batalkan SK Menkumham tersebut," tandasnya.(ris/jpnn)
JAKARTA - Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta yang menyidangkan perkara dualisme kepengurusan Partai Golkar, akan menggelar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 3 Orang Tewas dalam Bencana Longsor di Tarakan
- Prakiraan Cuaca BMKG, Jakarta Diguyur Hujan Jumat Sore
- Prakiraan Cuaca di Jakarta pada Jumat Sore, Siapkan Payung, Diperkirakan Akan Turun Hujan
- LRT Jabodebek Perpanjang Jam Operasional saat Malam Tahun Baru, Berikut Jadwalnya
- Malam Tahun Baru, KAI Perpanjang Waktu Layanan LRT Jabodebek
- Memaknai Putusan PTUN Terhadap Gugatan Anwar Usman