Yusuf Erwin Faisal Divonis 4 tahun 6 bulan
Senin, 06 April 2009 – 14:07 WIB

Yusuf Erwin Faisal Divonis 4 tahun 6 bulan
JAKARTA – Mantan ketua Komisi IV DPR-RI Yusuf Erwin Fasial kian terpojok. Majelis hakim Pengadilan Tipikor yang diketuai Edward Pattinasarani dalam pembacaan amar putusannya, menyatakan bahwa Yusuf merupakan aktor intelektual yang mempunyai ide agar Pemprov Sumsel memberi duit Rp5 miliar untuk memuluskan pelepasan hutan lindung Pantai Air Telang, Tanjung Api APi (TAA), di Banyuasin, Sumatera Selatan. Yusuf meminta Sarjan Taher agar memberitahu Gubernur Sumsel saat itu, Syahrial Oesman , agar menyiapkan dana tersebut.
“Terdakwa Yusuf Erwin Faisal menyatakan oke kepada Sarjan Taher , agar Pemprov SUmsel memberikan dana Rp5 miliar untuk pelepasan hutan lindung TAA itu. Akhirnya Sarjan beritahu saksi Sofyan Rebuin (sekda SUmsel waktu itu),” paparnya.
Baca Juga:
Dari permintaan RP5 miliar itu, akhirnya diminta calon investor TAA, Chandra Antonio Tan yang member uang tersebut. Chandra sanggup member dalam dua tahap, yaitu pada 13 Oktober 2006 dan 25 Juni 2007.
“Pada 13 Oktober 2006, Chandra menyerahkan MTC (mandiri travelers cheque) kepada Sarjan Taher di ruang kerja Sarjan di Senayan. Saat itu Chandra didampingi kepala dinas perkebunan SUmsel, Samuel Chatib,” cetusnya.
JAKARTA – Mantan ketua Komisi IV DPR-RI Yusuf Erwin Fasial kian terpojok. Majelis hakim Pengadilan Tipikor yang diketuai Edward Pattinasarani
BERITA TERKAIT
- 5 Berita Terpopuler: Keren! Usulan Honorer R2/R3 Sudah Masuk, tetapi Dilaporkan karena Ada Dugaan Konflik Kepentingan
- Begitu Pensiun, PPPK Tidak Mendapatkan Apa Pun
- Marak PHK, Wamenaker: Masih Banyak Lapangan Kerja
- Bank Mega & IHH Healthcare Singapura Bersinergi Beri Layanan Kesehatan bagi Nasabah MegaFirst
- Bamus Betawi Berpartisipasi dalam Kegiatan Internasional Malaysia Madani
- Level Up Peradi: UU Desain Industri Sudah Kedaluwarsa, Harus Direvisi