Yuuk...Nyebur ke Kolam Air Soda Alam, tapi Jangan Ngomong Jorok ya
BEGITU mencebur, Desi Nababan merasa seperti es batu yang dicemplungkan ke segelas minuman bersoda. Tubuhnya terasa enteng melayang. Juga, dikelilingi gelembung busa.
--------------------
ALFREDO SIHOMBING, Tarutung
BRIANIKA IRAWATI, Surabaya
-------------------
"Asyik dan unik sekali," kata perempuan 23 tahun itu kepada Metro Siantar (Jawa Pos Group).
Sabtu (8/11) menjelang sore lalu itu, bukan hanya Desi yang betah berlama-lama di Kolam Air Soda di Desa Parbubu tersebut. Belasan pengunjung, besar kecil, laki-laki maupun perempuan, riang memainkan buih. Sesekali ada juga yang penasaran mencicipi air kolam.
"Sedikit asin juga ya ternyata," kata Desi yang berasal dari Jambi itu.
Kolam yang bisa dijangkau dalam 15 menit dari pusat Kota Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, tersebut memang tergolong fenomena alam langka. Di seluruh dunia, konon, hanya ada satu kolam sejenis lainnya, yakni di Venezuela.
Warga setempat menyebut kolam di lereng perbukitan berhawa sejuk itu "Aek Rara". Artinya, air yang warnanya kemerah-merahan. Buih keluar karena airnya yang hangat mengandung soda yang bersumber dari alam.
Tetapi, air soda alam tersebut sama sekali tidak lengket di badan. Hanya, kalau terkena mata, air menimbulkan perih. Air soda itu juga hanya bisa ditemukan di kolam tersebut. Di persawahan nan menghijau yang mengelilinginya hanya ada air tawar.
Ambos Lumbantobing, pemilik kolam, menerangkan bahwa kolam air soda itu awalnya ditemukan ibunya, Minar Sihite, pada 1976. Hingga sekarang, mata air soda tersebut tidak pernah berhenti mengucur.
BEGITU mencebur, Desi Nababan merasa seperti es batu yang dicemplungkan ke segelas minuman bersoda. Tubuhnya terasa enteng melayang. Juga, dikelilingi
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408