Yuzhou Jadi Kota Kedua di Tiongkok yang Jalani Lockdown
Relawan juga mengunjungi rumah-rumah warga untuk menanyakan apa yang mereka butuhkan.
Ketegangan mulai terlihat
Warga di Xi'an semakin mengeluh di Weibo karena tidak dapat mengakses kebutuhan mereka.
Dalam satu video yang dibagikan secara luas, penjaga terlihat menyerang seorang pria yang mencoba mengirimkan roti kukus kepada anggota keluarganya.
Para penjaga kemudian meminta maaf kepada pria itu dan masing-masing didenda 200 yuan (sekitar Rp400 ribu), menurut pernyataan polisi Xi'an yang diposting di Weibo.
Strategi "tanpa toleransi" Tiongkok untuk mengkarantina setiap kasus, pengujian massal, dan mencoba memblokir infeksi baru dari luar negeri membantunya menahan wabah sebelumnya.
Namun, 'lockdown' yang diterapkan jauh lebih ketat daripada semua 'lockdown' yang terlihat di Barat, dan telah menimbulkan dampak yang luar biasa pada ekonomi dan kehidupan jutaan orang.
Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari artikel ABC News.
Kota Yuzhou di Tiongkok telah dikunci, menjadi kota kedua di Tiongkok yang jalani 'lockdown', sementara penduduk kota Xi'an yang sudah terlebih dulu 'lockdown' mengaku sulit mengakses makanan dan kebutuhan esensial
Redaktur & Reporter : Adil
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata