Yuzu Isotonic Akmil Cup Bikin Pembinaan Bulu Tangkis Putri Bergairah Lagi

Sejatinya, Nia merupakan peraih beasiswa bulu tangkis melalui Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2017. Dia juga menjadi bagian dari skuad Perkumpulan Bulu Tangkis (PB) Djarum Kudus.
Persaingan antar-pemain satu asrama dirasa Nia cukup ketat. Belum lagi ketika pandemi Covid-19 datang hingga meniadakan pertandingan bulu tangkis berskala nasional.
Ketika kabar bakal bertanding di YUZU Isotonic Akmil Open 2021 datang, atlet kelahiran Aek Kanopan, ibu kota kabupaten Labura, ini, langsung menghubungi orang tuanya.
Salah satu cerita yang disampaikannya ialah terkait status dirinya, sebagai unggulan Tunggal Pemula Putri U15 berikut bermain rangkap pada Ganda Pemula Putri U15.
Biasanya sebelum tanding, telepon dulu, minta doa. Orangtua bilang, 'semangat dan berdoa'," ujar Nia.
Nia ingin mengakhiri paceklik gelar juara sejak gelaran Daihatsu Astec Regional Junior 2019.
"Sudah rindu juga meraih juara lagi," tutur Nia, yang kali terakhir menengok kampung halamannya jelang tutup tahun 2020.
Tak hanya Nia, perjuangan dini meniti karier sebagai atlet bulu tangkis juga dilalui Ni Komang Radha Gayatri Dewi Sutama dari PB Perkanthi dan Putu Dinda Ratna Pratiwi dari PB Bima Sakti.
Kompetisi Yuzu Isotonic Akmil Cup mermbuat pembinaan bulu tangkis putri bergairah lagi.
- Paceklik Gelar di Awal 2025, PBSI Perketat Seleksi Pemain Pelatnas Cipayung
- Aturan Promosi & Degradasi Diubah, Deretan Pemain Ini Berpotensi Terdepak dari Pelatnas Cipayung
- BWF World Tour: Rapor Merah Bulu Tangkis Indonesia, 7 Turnamen 1 Trofi
- Tanpa Zheng/Huang, Ganda Campuran China di All England Tetap Mengerikan
- Banyak Bikin Kesalahan, Rehan/Gloria Harus Puas Jadi Runner up Lagi
- Rehan/Gloria dan Adnan/Indah Kompak ke Perempat Final Orleans Masters 2025