Zahrotur Riyad, Dokter Gigi yang Gigih Mengatasi Kehamilan Remaja di Pulau Kecil

"Saya bilang ke anak-anak itu 'kalian mau terus hidup seperti ini? kalian lulus SMP, kawin, terus punya anak. Terus anaknya kalian juga kawin pas SMP terus cucu kalian lahir, kawin lagi SMP. Begitu terus ratusan tahun kalian mau seperti ini? Kalian tidak ingin melihat-lihat dunia?'."
"Saya bangunkan kesadaran lewat hal seperti itu sebenarnya."
Keteguhannya untuk memberikan pendidikan seksual bagi remaja pulau berpangkal dari hal sederhana namun berdampak luas.
"Anak-anak ini aset bangsa. Saya berpikir jika tidak dibangun remaja ini, anak-anak ini dengan pemahaman yang benar tentang segalanya, fondasi yang benar, baik tentang kehidupan, tentang pendidikan dan termasuk seks di dalamnya maka mereka akan begitu seterusnya."
Zahro tak ingin anak-anak itu selamanya menjadi bagian dari masalah bangsa. Mereka, harapnya, harus menjadi bagian dari solusi bagi Indonesia.
"Ketika dibangun kesadaran dari hal-hal seperti fondasi, tentang pendidikan seks misalnya, akan berkembang ke hal yang lain. Itu akan berkembang dengan keinginan untuk tahu lebih banyak."
"Terus saya motivasi untuk bisa bersekolah lebih tinggi, punya cita-cita, hal-hal seperti itu. Sehingga itu bisa mendobrak dan membuat mereka ingin keluar dari kungkungan pulau."
"Maksudnya untuk mendapat yang lebih bagus dan suatu saat akan kembali ke pulaunya itu, meski tidak dalam bentuk fisik ia kembali ke pulaunya itu," tutur perempuan 41 tahun ini.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia