Zainal Tayeb, Sang Pencinta Ekosistem Habitat Flora dan Fauna yang Mendukung Pelestarian
“ Saya juga menanam beberapa tanaman buah seperti manggis, jambu boll, jeruk, papaya, semangka, rambutan, mangga, pisang, sawo dan lain-lain, “ sebut Zainal.
Sedangkan umbi utama yang di tanam, kata dia, ada dari berbagai jenis seperti ketela pohon, talas, dan ketela rambat.
"Sebagian besar tanaman tersebut sudah dan sedang berbuah/berumbi,“ imbuhnya.
Berdasarkan hasil pantauan tim Kementerian Pertanian, praktik implementasi sistem pemeliharaan satwa di lokasi tersebut, memenuhi aspek Good Breeding Practice (GBP) dan Good Farming Practice (GFP) dan sesuai kaidah prinsif-prinsif kesejahteraan hewan Animal Welfare (AW) yang sangat memadai.
Demikian juga pemeliharaan tanaman memenuhi strata managemen pertanian secara umum dengan tujuan koleksi dan produksi.
“Saya sangat mensupport apa yang Kementerian Pertanian ajarkan kepada kami untuk mengembangkan pelestariaan satwa langka disini, “ ujarnya. (jpnn)
Pria asal Bali, Zainal Tayib suskes menciptakan ekosistem habitat flora dan fauna langka. Simak selengkapnya.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Andi Amran Sebut Kalsel Berpotensi Produksi 5 Juta Ton Padi
- Tinjau Bendungan Ameroro di Konawe, Mentan Amran Dorong Produktivitas Pertanian Meningkat
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru