Zainal Tayeb, Sang Pencinta Ekosistem Habitat Flora dan Fauna yang Mendukung Pelestarian

“ Saya juga menanam beberapa tanaman buah seperti manggis, jambu boll, jeruk, papaya, semangka, rambutan, mangga, pisang, sawo dan lain-lain, “ sebut Zainal.
Sedangkan umbi utama yang di tanam, kata dia, ada dari berbagai jenis seperti ketela pohon, talas, dan ketela rambat.
"Sebagian besar tanaman tersebut sudah dan sedang berbuah/berumbi,“ imbuhnya.
Berdasarkan hasil pantauan tim Kementerian Pertanian, praktik implementasi sistem pemeliharaan satwa di lokasi tersebut, memenuhi aspek Good Breeding Practice (GBP) dan Good Farming Practice (GFP) dan sesuai kaidah prinsif-prinsif kesejahteraan hewan Animal Welfare (AW) yang sangat memadai.
Demikian juga pemeliharaan tanaman memenuhi strata managemen pertanian secara umum dengan tujuan koleksi dan produksi.
“Saya sangat mensupport apa yang Kementerian Pertanian ajarkan kepada kami untuk mengembangkan pelestariaan satwa langka disini, “ ujarnya. (jpnn)
Pria asal Bali, Zainal Tayib suskes menciptakan ekosistem habitat flora dan fauna langka. Simak selengkapnya.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Standar Pelayanan RIPH
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar
- Wujudkan Satu Data Pertanian di Kabupaten Sukabumi, Kementan dan BPS Bersinergi
- Cerita Presiden Prabowo Punya Tim Pertanian Hebat, Apresiasi Kinerja Kementan
- Hari Kedua Lebaran, Mentan Tancap Gas Turun Lapangan Sidak 4 Gudang Bulog di Sulsel