Zainudin Bersimbah Darah, Jempol Hilang, Badan Penuh Sayatan

Sedangkan ibu korban, yakni Zubaidah, kabarnya masih di tanah kelahirannya di Madura dan kemarin meluncur ke Malang.
”Justru ibunya yang lebih dulu tahu kalau Zainuddin meninggal, baru kami di sini (Malang) dikabari,” timpal istri dari Ridhoi, Saadah.
Menurut Saadah, sebenarnya pihak kelurga belum percaya bahwa anggota keluarganya tewas dibunuh saat wartawan berkunjung ke rumah duka kemarin (30/8).
”Kita ini masih memastikan apakah benar korban adalah keponakan saya,” imbuh Saadah. Wajar jika mereka tak mengetahui karena Zainuddin sudah tidak tinggal di rumah tersebut semenjak ayahnya meninggal.
Berdasarkan informasi dari pihak keluarga yang lain, Zainuddin diketahui keluar bersama pacarnya sebelum ditemukan tewas terbunuh. Namun, ketika ditanya lebih lanjut, mereka tidak berani berspekulasi mengenai kebenaran informasi itu.
Berdasar pengakuan pamannya, korban merupakan anak yang pendiam. Selain itu, dia memang tidak mengetahui keseharian keponakannya. ”Saya hanya mengetahuinya kalau dia itu pegawai toko roti di daerah Bumiayu,” tandas Ridhoi.
Namun, menurut pengakuan beberapa warga, korban merupakan pribadi yang memang tidak sepatutnya dicontoh.
”Deke ancen rodo memel lek dikandani (Dia memang agak susah jika dinasehati),” ucap seorang warga, tetangga korban.
Warga Kelurahan Kedungkandang, Kota Malang, Jatim, dihebohkan dengan penemuan mayat bersimbah darah, kemarin (30/8).
- 15 Jenazah Korban Pembantaian KKB Teridentifikasi, Ini Daftar Namanya
- Tak Ada Luka Tembak di Jasad 11 Korban Pembantaian oleh KKB
- Suami Bunuh Istri di Bengkalis Seusai Cekcok Gadai Hp
- Wanita yang Tewas di Magetan Dilaporkan Hilang Sejak Maret
- Kesal Ditagih Utang, Alex Candra Bacok Teman Sendiri
- Komnas HAM Kecam KKB yang Bunuh Pendulang Emas di Papua