Zainul: Menghina Presiden, Mengontrol Sifat Alamiah Kekuasan
Karena menghina merupakan saluran ekspresi politik warga yang merasa tidak puas terhadap kebijakan dan kekuasaan negara.
"Puncak menghina kekuasaan itu pada pemilu. Untuk periode kekuasan saat ini, di tahun 2024 itu saluran yang konstitusional untuk melepaskan semua ketidakpuasan dan atau menghina kekuasaan," ucapnya.
Zainul menilai, pemilu merupakan tempat untuk menyeleksi orang-orang yang berbakat untuk berkuasa.
Ia pun menilai kampanye negatif sangat perlu dalam pemilu, untuk menyaring aktor dan elite yang berbakat.
"Artinya, menelanjangi kekuasaan yang korup. Jadi, menghina kekuasaan itu perlu. Tidak boleh dibatasi. Membatasi untuk menghina kekuasaan sebagai langkah membentuk kekuasaan yang absolut. Itu bertentangan dengan demokrasi," pungkas Zainul.(gir/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Pengamat politik Zainul menyebut, menghina presiden atau kekuasaan dan kebijakannya, berperan untuk mengontrol sifat alamiah kekuasaan yang cenderung korup.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Mahfud MD Dampingi Ganjar, Prabowo Juga Harus Pilih Bacawapres dari Jawa
- 2 Tantangan Berat Bakal Mengadang Duet Anies-Muhaimin
- Penjelasan Dasco Gerindra soal Adu Mulut dengan Iskan PKS tentang RKUHP
- Fraksi PKS Bersikukuh Menghilangkan Pasal Penghinaan Presiden, Minta Penegasan Larangan LGBT di RKUHP
- RKUHP Disorot Media Asing, Rencana Indonesia Memenjarakan Pelaku Seks Bebas Mendunia
- RKUHP: Menghina Presiden di Dunia Maya Diancam 4 Tahun Penjara