Zakat dan Harapan bagi Generasi Bebas Stunting
Oleh: Tantan Hermansah, Ketua Program Studi Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

jpnn.com, JAKARTA - Di pelosok negeri, anak-anak tumbuh dalam senyap, tubuh mereka ringkih, suaranya lirih. Stunting bukan sekadar wacana tentang angka-angka, melainkan potret kemiskinan dan ketidakadilan gizi yang nyata.
Ini bukan hanya tentang keluarga yang tak mampu memenuhi kebutuhan dasar anak, melainkan cerminan dari ketidakmampuan kita semua dalam mengoptimalkan sumber daya untuk menyejahterakan rakyat.
Meski pemerintah berupaya menurunkan angka stunting yang kini berkisar di 21,6% (Kehi, 2023), realitasnya banyak keluarga miskin tetap kesulitan mengakses pangan bergizi.
Daya beli yang lemah serta harga pangan yang terus meroket membuat jurang akses kian lebar. Dalam situasi ini, stunting menjadi penanda dari akumulasi permasalahan sosial yang mendesak untuk segera diatasi.
Di tengah ketimpangan tersebut, zakat hadir sebagai lentera harapan. Sebagai instrumen filantropi Islam, zakat bukan hanya kewajiban spiritual, tetapi juga solusi konkret untuk mengatasi stunting.
Distribusi zakat kepada fakir miskin membuka akses terhadap pangan sehat, layanan kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi. Lebih dari sekadar berbagi, zakat menyalakan harapan agar setiap anak bisa tumbuh sehat dan cerdas (Dakhoir et al., 2021).
BAZNAS, misalnya, telah mengembangkan berbagai program inovatif, mulai dari Rumah Sehat yang menyediakan layanan kesehatan gratis hingga paket gizi tambahan bagi ibu hamil dan balita.
Program seperti Gerobak Ayam dan Gerobak Pentol juga membantu keluarga miskin meningkatkan pendapatan, yang pada akhirnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak mereka (Dakhoir et al., 2021).
Zakat memberikan harapan bagi generasi mendatang agar bisa terbebas dari stunting.
- Strategi BAZNAS Dorong Pengumpulan ZIS Ritel Lebih Maksimal selama Ramadan
- BAZNAS Optimalkan Lingkungan Hidup Layak Melalui Zakat Hijau
- Balai Ternak BAZNAS Berdayakan Peternak Mustahik di Sleman
- Menag Nasaruddin Apresiasi Program Pemberdayaan Ekonomi Mustahik
- BAZNAS Bantu Kemandirian Ekonomi Ponpes Melalui Program Zmart
- BAZNAS Sesalkan Penggunaan Kode "Zakat" dalam Kasus Korupsi LPEI