Zakat Jadi Pengurang Pajak?
Sabtu, 23 Oktober 2010 – 20:09 WIB
JAKARTA - Tarik ulur mengenai zakat dalam sektor pajak akhirnya tuntas. Kini, pembayaran zakat bisa menjadi faktor pengurang penghasilan bruto dalam penghitungan pajak. Tjiptardjo mengatakan, selain zakat, Peraturan Pemerintah tersebut juga mengatur bahwa sumbangan keagamaan dalam agama selain Islam juga bisa menjadi pengurang pajak. "Aturan ini diharapkan bisa semakin mendorong masyarakat untuk menjalankan kewajiban keagamaan berupa membayar zakat atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib," katanya.
Dirjen Pajak Mochamad Tjiptardjo mengatakan, ketentuan tersebut diatur dalam "Peraturan Pemerintah (PP) nomor 60 tahun 2010. "Disitu dijelaskan bahwa zakat dan sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib, dapat dikurangkan dari penghasilan bruto," ujarnya kemarin (22/10).
Peraturan Pemerintah yang ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 20 Agustus 2010 tersebut berlaku efektif per 23 Agustus 2010. Pelaksanaan aturan ini berlaku surut untuk zakat atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib sejak 1 Januari 2009.
Baca Juga:
JAKARTA - Tarik ulur mengenai zakat dalam sektor pajak akhirnya tuntas. Kini, pembayaran zakat bisa menjadi faktor pengurang penghasilan bruto dalam
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai dan Polri Bongkar Penyelundupan 389 Kg Sabu-Sabu Jaringan Timur Tengah
- Besok, Presiden Prabowo Sampaikan Realisasi Kenaikan Gaji Guru, PNS & PPPK Makin Makmur
- LAZNAS Syarikat Islam dan BAZNAS Bersinergi Salurkan Rp 500 Juta untuk Palestina
- BAZNAS Angkat Kisah Guru Papua dalam Buku Mengajar di Batas Negeri
- Warga Angkatan 45 Geger, Romiah dan Bobi Mengaku Tidak Kenal
- Pentolan KKB Pembunuh Personel Satgas Elang Berani Nongol di Warung Depan Polres