Zakat Maut Tidak Berkaitan Dengan Kemiskinan
Selasa, 16 September 2008 – 12:39 WIB
JAKARTA - Pemerintah tidak ingin dipermalukan peristiwa tewasnya 21 orang akibat terinjak-injak masa berebut zakat di Pasuruan. Apalagi jika peristiwa itu dikaitkan dengan angka kemiskinan, dimana sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah menegaskan angka kemiskinan turun drastis. ''Peristiwa di Pasuruan itu, bukan berarti membantah penurunan angka kemiskinan yang telah dicapai oleh pemerintah,'' tegas Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa kepada wartawan di kantor kepresidenan Jakarta, Selasa (16/9). ''Jadi, sekali lagi peristiwa itu jangan dipolitisir. Karena peristiwa itu memang tidak ada hubungannya dengan keberhasilan pemerintah,'' bantah Hatta. Lebih lanjut, Hatta menegaskan, bahwa Presiden SBY sudah menyatakan keprihatinannya atas tragedi tersebut.
Hatta nampaknya khawatir jika tragedi zakat maut itu dipolitisir untuk mendiskreditkan keberhasilan pemerintah dalam memberantas kemiskinan. " Peristiwa itu tidak mencerminkan sesuatu. Angka kemiskinan kita itu menurun, bukan berarti dengan kejadian itu membantah angka penurunan. Tidak relevan. Jadi, saya kira tidak perlu dikait-kaitkan ke situ," tuturnya.
Baca Juga:
Seperti diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato kenegaraannya di depan Rapat Paripurna DPR pada 15 Agustus 2008 menyatakan angka kemiskinan tahun 2008 adalah yang terendah selama sepuluh tahun terakhir. Tingkat kemiskinan mengalami penurunan dari 17,7 persen pada 2006 menjadi 15,4 persen pada Maret 2008. Dalam pidatonya, Presiden juga menyatakan anggaran untuk program-program pengurangan kemiskinan meningkat sekitar tiga kali lipat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Baca Juga:
JAKARTA - Pemerintah tidak ingin dipermalukan peristiwa tewasnya 21 orang akibat terinjak-injak masa berebut zakat di Pasuruan. Apalagi jika peristiwa
BERITA TERKAIT
- Dapat Hibah Kedaireka IRT-UM, LSPR Institute Tingkatkan Kualitas 2 Usaha Kopi
- Kasus Bayi Tertukar di RSI Cempaka Putih Berawal dari Kejanggalan, Begini Ceritanya
- Yasonna Laoly Hadiri Pemeriksaan KPK
- Menteri BUMN Tunjuk KSAU Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono jadi Komut PTDI
- Cicit Pendiri Nahdlatul Ulama Prihatin Mendengar Rencana MLB NU
- PNBP 2024 Imigrasi Capai Rp 8,58 Triliun, Tertinggi Sepanjang Sejarah