Zakat Maut, Tragedi Paling Tragis

Zakat Maut, Tragedi Paling Tragis
Zakat Maut, Tragedi Paling Tragis
JAKARTA--Pembagian zakat langsung kepada para fakir miskin yang menelan korban 21 tewas dan tujuh luka-luka di Pasuruan dinilai Wakil Presiden RI. HM Jusuf Kalla sebagai peristiwa paling tragis.Kendati demikian, pemerintah tidak berwenang melarang para pembagi zakat menyalurkan langsung kepada masyarakat miskin.

     

"Ini masalah agama, pemerintah tidak boleh mengatur. Menyerahkan langsung zakat itu boleh-boleh saja. Tidak ada larangannya dan itu malah orang mengatakan lebih afdol menyerahkan langsung," tegas JK di Istana Wapres, Selasa 16 September 2008. Para dermawan harus menjadikan tragedi Pasuruan sebagai pelajaran penting. Jangan sampai, pesan JK, niat baik berujung sengsara yang menyedihkan.

 

Keluarga besar JK juga melakukan rutinitas serupa di Makassar sejak puluhan tahun lalu. Tidak sekalipun diwarnai kejadian yang kurang baik menyusul persiapan yang dilakukan cukup matang dan terukur. JK menyampaikan sejumlah tips pembagian zakat langsung. Diantaranya,

pembagian sebaiknya tidak melebihi pukul 07 pagi waktu setempat agar penerima tidak menunggu terlalu lama dan sampai kepanasan.

      

Pembagian juga sebaiknya dilaksanakan di lapangan terbuka yang luas. Pemberi zakat juga bisa menggunakan sistem kupon yang dibagikan kepada masyarakat tidak mampu. Sehingga, tidak terjadi pembeludakan massa yang tidak bisa diantisipasi. "Banyak yang perlu dikoreksi supaya tidak terulang. Sekali lagi, niat baik tidak cukup tanpa pengorganisasian yang baik. Itu yang  saya ingin bagi pengalaman Pemerintah mengharapkan ini jangan terulang," tambah JK.

JAKARTA--Pembagian zakat langsung kepada para fakir miskin yang menelan korban 21 tewas dan tujuh luka-luka di Pasuruan dinilai Wakil Presiden RI.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News