Zaman Now Pendidikan Vokasi Lebih Mentereng, Kemendikbud Dorong Lulusan SMP Masuk SMK

Terkait link and match, Wikan menyatakan bahwa pemerintah menyiapkan sembilan paket kebijakan dalam rangka ‘pernikahan’ antara pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Lima paket kebijakan di antaranya adalah kurikulum bersama pendidikan vokasi dan DUDI, dosen tamu dan guru tamu dari DUDI minimal 50- 100 jam per semester, magang di industri, komitmen serapan lulusan, serta sertifikasi pendidik dan profesi.
"Lima paket ini disiapkan anggaran Rp 3,5 triliiun untuk tahun ini. Target kami tahun ini, paling tidak 80-90 persen kampus dan SMK yang menikah massal dengan DUDI. Dari pernikahan massal ini akan dihasilkan banyak SDM yang kompeten. Selain itu daya tawar lulusan pendidikan vokasi juga makin tinggi," pungkasnya.(esy/jpnn)
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud menyatakan, harus ada perubahan pola pikir para orang tua dan siswa yang menganggap lulusan SMK hanya jadi tukang.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Berkontribusi Konkret Dalam Pengentasan Kemiskinan
- Cikarang Listrindo Kembangkan SMKN 1 Babelan Menjadi Sekolah Keunggulan
- NIPPON PAINT Bersama PPI Curug Hadirkan Aviation Discovery Day
- Tingkat Pengangguran Terbuka Lulusan Vokasi Menunjukkan Tren Penurunan, Ini Faktanya
- Bangkitkan Ekosistem Gim Lokal, Kemenekraf Gandeng Polandia
- Dukung Kemajuan Pendidikan Vokasi, TBIG Tingkatkan Kompetensi Guru SMK