Zaytun Ibrani

Oleh: Dahlan Iskan

Zaytun Ibrani
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Setiap jawaban juga disertai kutipan ayat-ayat Al-Qur'an dan Injil, dalam bahasa Ibrani.

Saya bertanya: di mana Syekh belajar bahasa Ibrani. "Bahasa Ibrani itu mudah. Mirip sekali dengan bahasa Arab. Termasuk pengucapan dan grammar-nya," ujar Syekh.

Ia pun memberi banyak contoh. Saya tidak mampu mengingat semuanya. Begitu mirip dua bahasa itu. Salah satunya: assalamu'alaikum. Dalam bahasa Ibrani: salom alahum.

Berarti Syekh ini bisa berbahasa Arab, Inggris, dan Ibrani.

Ketika ia sekolah di Pondok Modern Gontor dulu, siswa memang diwajibkan berbahasa Inggris dan Arab. Yang ketahuan tidak bicara dua bahasa itu kena hukuman. Tetapi tidak ada pelajaran bahasa Ibrani di Gontor.

Aneh!

Ternyata Syekh juga bisa berbahasa Mandarin. Saya sama sekali tidak menyangka. Saya tahu itu secara kebetulan.

Saat kami makan, ada orang Tionghoa masuk ruang makan. Syekh menyapanya dalam bahasa Mandarin. Saya terbengong.

KAMI tiba di kompleks Pesantren Al Zaytun sudah sangat gelap. Tetapi penjaga gerbang langsung tahu siapa yang datang. Mobil Syekh Panji Gumilang...

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News