Zaytun Sinagog

Oleh: Dahlan Iskan

Zaytun Sinagog
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Saya juga minta diantar ke bangunan yang menurut medsos adalah sinagog. Rumah ibadah agama Yahudi. Bangunan itu warna biru.

"Gedung inilah yang fotonya ditampilkan di medsos. Di medsos foto gedung ini ditempeli lambang sinagog. Di sini tidak ada logonya kan," ujar Halim.

"Gedung apa ini?"

"Kita masuk saja. Lihat sendiri", katanya.

Ternyata isi gedung itu mesin-mesin pengolah air. Masih baru. Belum beroperasi. Di ''sinagog'' inilah, menurut rencana, akan diproduksi air minum Ponpes Al Zaytun. Menambah kapasitas produksi air minum di tempat yang lama.

"Lalu di mana gedung yang di medsos dibilang tempat pembuatan senjata itu?" tanya saya.

Saya pun dibawa ke sana. Terlihat tabung-tabung gas untuk las baja. Terlihat juga mesin-mesin bubut. Besi berserakan. Ada plang kecil bertulisan Al Abasyiah di bagian depan. Inilah bengkel pembuatan perabot sekolah. Atau bengkel untuk menyiapkan rangkaian baja bagi semua proyek di sana.

Al Zaytun memang punya prinsip tidak keberatan kalau ada yang membangun sinagog di lokasinya. "Tetapi untuk apa membangun sinagog kalau tidak ada yang sembahyang Yahudi di sini?" ujar Halim.

Dahlan Iskan mampir ke Al Zaytun yang lagi diempas-empas badai medsos. Sepi. Dia ke tempat yang disebut-sebut bunker hingga sinagog, rumah ibadah agama Yahudi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News