Zhang Qing Feng, Memori antara Indonesia dan Tiongkok
Selalu Gembira saat Bertemu Orang Indonesia
Rabu, 14 Maret 2012 – 00:04 WIB

LAHIR DI LAMPUNG: Zhang Qing Feng kini menetap di sebuah flat di Jalan Xi Heng Lu, Distrik Tianhe, Guangzhou, Tiongkok. Dia meninggalkan Indonesia pada 1960. Foto : Anda Marzudinta/Jawa Pos
Menurut Zhang, anaknya kini berkedudukan cukup tinggi dengan gaji besar. Maklum, tak banyak warga Guangzhou yang mau belajar bahasa Inggris dengan sungguh-sungguh hingga meraih gelar sarjana. Ying Ying juga pernah beberapa kali pindah kerja. Salah satunya di Shanghai dan sempat tinggal berjauhan dengan orang tuanya.
Nasib Ying Ying berbeda dengan anak-anak perempuan kebanyakan di Guangzhou. Di kota terbesar ketiga di Tiongkok setelah Beijing dan Shanghai itu, masih banyak anak belasan tahun yang bekerja di toko atau rumah makan.
Zhang hanya tersenyum ketika ditanya tentang kemungkinan kembali ke Indonesia. "Saya sudah tua. Di sini saya dan istri mendapat pensiun cukup. Kalau pemerintah Indonesia memberi sokongan, saya mau saja kembali ke Indonesia," katanya.
Bila ditotal, Zhang dan istri mendapat pensiun sekitar RMB 4.700 (sekitar Rp 7 juta) setiap bulan. Sang istri, kata Zhang, mendapat pensiun lebih besar. Sebab, kedudukan istrinya ketika bekerja memang lebih baik.
Sentimen politik memaksa Zhang Qing Feng meninggalkan Indonesia pada 1960. Saat itu dia baru berusia delapan tahun. Setelah puluhan tahun tinggal
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu