Ziarah Megawati ke Makam Imam Bukhari dan Legacy Bung Karno di Dunia Islam
jpnn.com, JAKARTA - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri berziarah ke makam Imam Bukhari di Desa Khartang yang berjarak sekitar 25 kilometer dari Kota Samarkand, Uzbekistan, Jumat (20/9).
Ziarah dilakukan putri Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno itu di sela-sela kegiatan selama berada di Uzbekistan.
Megawati yang memakai busana berkelir merah dan kerudung putih datang dengan didampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga serta Guru Besar Fakultas Hubungan Internasional St.Petersburg University (SPBU) Connie Rahakundini Bakrie.
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri Ismail, Wakil Kepala BRIN Amarulla Octavian, Wakil Kepala BPIP Rima Agristina, dan legislator terpilih Samuel Wattimena turut mendampingi Megawati ke makam Imam Bukhari.
Megawati datang ke lokasi sekitar pukul 14.30 waktu setempat dan disambut Wakil Gubernur Samarkand Rustam Kobilov serta Direktur kompleks Imam Bukhari, Maqsud Hoji.
Maqsud Hoji pun mempersilakan Megawati beserta rombongan untuk masuk ke dalam kompleks makam Imam Bukhari.
Megawati ketika berjalan menuju makam sempat bertanya kepada Maqsud Hoji terkait beberapa sisi bangunan kompleks lokasi yang tengah direnovasi.
Megawati dalam pembicaraan juga terkesan dengan ukiran dinding dan atap di satu sisi kompleks makam karena ada perpaduan warna krem serta ukiran gambar khas Uzbekistan.
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri berziarah ke makam Imam Bukhari pada Jumat (20/9).
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng
- Hasto PDIP Sebut Kedekatan Anies dengan Pram-Doel Akibat Demokrasi yang Dikebiri
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi
- 7 Hari Jelang Pencoblosan Pilkada, Hasto: Banyak Kandidat dari PDIP Berasal dari Rakyat
- Soal Putusan MK, PDIP Tak Akan Diam Jika ASN hingga TNI-Polri Melanggar Netralitas