Zirgi Ahmad Fabian, Bayi Penderita Kelainan Posisi Usus (Malrotasi)

Dibawa Pulang Paksa setelah Tahu Biaya Operasi Rp 20 Juta

Zirgi Ahmad Fabian, Bayi Penderita Kelainan Posisi Usus (Malrotasi)
Zirgi Ahmad Fabian, Bayi Penderita Kelainan Posisi Usus (Malrotasi)
 

Imam dan Meri Susanti, istrinya, tinggal di kamar kos-kosan kecil. Ukurannya sekitar 3 x 4 meter. Kos-kosan tersebut disewa Imam seharga Rp 350 ribu per bulan. Saking kecilnya, Imam hanya bersedia diwawancarai di sebuah warung di samping mulut gang menuju tempat kos. Apalagi, dia tidak mau Zirgi yang sedang tertidur pulas terganggu hingga terbangun dan menangis.

 

Sambil tetap mengenakan masker, Imam lantas bertutur tentang kondisi Zirgi, anak pertamanya yang lahir pada 31 Agustus lalu itu. "Zirgi lahir tepat saat Lebaran," ungkap anak keenam di antara delapan bersaudara tersebut.

 

Imam menuturkan, selama istrinya hamil, tidak ada gejala-gejala kelainan kandungan. Semua normal. Begitu ada tanda-tanda bakal melahirkan, Imam langsung merujuk istrinya ke bidan kampung yang siaga 24 jam. Sayangnya, karena saat itu H-1 Lebaran, bidan andalan Imam mudik.

 

Dia benar-benar cemas saat itu. Apalagi, kali ini adalah kehamilan permata Meri. Bapak 29 tahun tersebut lantas membawa istrinya ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Budi Kemuliaan di belakang markas Bank Indonesia. Sehari dirawat, Meri pun melahirkan dengan operasi caesar.

Kondisi keluarga yang miskin membuat pengobatan Zirgi Ahmad Fabian berhenti di tengah jalan. Penderita kelainan posisi usus itu dibawa pulang paksa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News