Zulfirman Sosok Supel, Irfan Yunianto Sembunyi di Belakang Masjid
Berdasar rilis resmi KBRI Wellington Jumat malam, pukul 23.30 waktu setempat, Zul masih kritis dan dirawat di ruang gawat darurat Christchurch Public Hospital.
”Sedangkan anak Pak Zul berada di ruang rawat biasa. Dalam kondisi stabil,” terang Koordinator Fungsi Penerangan Sosial, Budaya, dan Pendidikan Kedubes RI Wellington Adek Triana Yudhaswari saat dihubungi Jawa Pos.
Dalam statusnya di Facebook, Alta Marie menuliskan bahwa sang suami telah dioperasi. Namun, perempuan asal Amerika Serikat itu mengaku belum bisa menemuinya. Sedangkan sang anak telah didampinginya.
”Saya dapat kabar dari istrinya,” ujar Hendra Yaspita, kakak korban, kepada Padang Ekspres (Jawa Pos Group).
Menurut Hendra, si adik tertembak di sejumlah bagian tubuh. Sedangkan sang anak di bagian kaki. ”Orang tua belum kami beri tahu. Harus hati-hati pula nanti mengabarkannya,” kata Hendra.
Erizal menyebut Zul sebagai sosok baik hati dan supel. ”Saya berdoa semoga dia segera pulih,” tutur Erizal yang juga pelukis itu.
Zul terakhir berpameran bersama Komunitas Sakato di Nadi Gallery, Jakarta, pada September 2018. Lukisan ayah satu anak itu bergaya abstrak.
Pria yang sebelum pindah ke Christchurch tinggal di Godean, Sleman, Jogjakarta, tersebut aktif memamerkan karya-karyanya sejak 1997.
Saat teroris memberondong jemaah di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru, Irfan sembunyi di rumah di belakang masjid.
- Bantai 51 Jemaah Masjid di Selandia Baru, Brenton Tarrant Menolak Disebut Teroris
- Pelaku Pembantaian di Masjid Selandia Baru Divonis Penjara Seumur Hidup, Tak Ada Peluang Bebas
- Korban Teror di Masjid Selandia Baru: Saya Kulit Putih dan Bangga Jadi Muslim
- Hadapi Vonis, Teroris Australia Penyerang Masjid Tolak Didampingi Pengacara
- Alhamdulillah, Pelaku Pembantaian di Masjid Selandia Baru Akhirnya Mengaku Bersalah
- Teroris Biadab Serang Masjid di Burkina Faso, 16 Jemaah Tewas