Zulfirman Sosok Supel, Irfan Yunianto Sembunyi di Belakang Masjid
BACA JUGA: Muslim di Selandia Baru Dibantai, Senator Australia Salahkan Migrasi Umat Islam
Berdasar rilis KBRI Wellington, ada enam warga negara Indonesia yang salat Jumat di Masjid Al Noor saat serangan terjadi. Lima orang telah melapor ke KBRI dalam kondisi sehat, sedangkan satu lainnya, Muhammad Abdul Hamid, belum diketahui keberadaannya. Adapun di Masjid Linwood, hanya Zul dan sang anak WNI yang jadi korban.
Faizal Ahzari, rekan Zul lainnya di Sakato, mengungkapkan bahwa perwakilan komunitas sudah berusaha mengontak Alta. Tapi, hingga tadi malam belum tersambung.
”Di sana mungkin situasinya sedang crowded,” kata Faizal kepada Jawa Pos Radar Jogja.
Zul adalah senior Faizal di ISI Jogjakarta. Di matanya, Zul adalah sosok dengan kepedulian sosial yang tinggi. ”Termasuk kepada semua juniornya,” katanya.
Ali Usman, senior Zul, membenarkan. ”Zul itu orangnya tidak neko-neko dan selalu siap membantu teman,” katanya kepada Jawa Pos.
Sementara itu, Irfan Yunianto, salah seorang dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Jogjakarta, juga salat Jumat di Masjid Al Noor, Christchurch, saat penyerangan terjadi. Untung, dosen pendidikan biologi yang tengah menjalani pendidikan S-3 itu selamat.
Humas UAD Ariadi Nugraha mengatakan, Irfan selamat dari tembakan peluru si teroris dengan bersembunyi di sebuah rumah yang ada di belakang masjid.
Saat teroris memberondong jemaah di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru, Irfan sembunyi di rumah di belakang masjid.
- Bantai 51 Jemaah Masjid di Selandia Baru, Brenton Tarrant Menolak Disebut Teroris
- Pelaku Pembantaian di Masjid Selandia Baru Divonis Penjara Seumur Hidup, Tak Ada Peluang Bebas
- Korban Teror di Masjid Selandia Baru: Saya Kulit Putih dan Bangga Jadi Muslim
- Hadapi Vonis, Teroris Australia Penyerang Masjid Tolak Didampingi Pengacara
- Alhamdulillah, Pelaku Pembantaian di Masjid Selandia Baru Akhirnya Mengaku Bersalah
- Teroris Biadab Serang Masjid di Burkina Faso, 16 Jemaah Tewas