Zulfitri Zaini Menagih Janji Raja Arab Saudi
Seketika itu dia terperanjat, tapi tidak bisa melarikan diri karena banyaknya jamaah yang masih beribadah di dalam kawasan masjid.
"Saya salat di lantai 3. Sedangkan crane yang roboh itu berada di lantai 2," terangnya.
Namun, entah karena tertiup angin, besi-besi crane beterbangan ke mana-mana, termasuk ke lantai 3.
Jemaah langsung berhamburan. Puing-puing besi yang terbang dari berbagai penjuru itulah yang akhirnya menimpa para korban, termasuk Buk Pit.
"Saya tidak tahu persis bagaimana keadaan kaki kanan saya saat itu. Yang jelas, malam harinya kaki saya diamputasi," terang guru yang telah mengabdi 22 tahun di SMPN 1 Gunungtalang tersebut.
Zulfitri tidak menyangka bahwa kedatangannya ke Makkah untuk beribadah dan menunaikan rukun Islam kelima harus ditebus dengan satu kaki.
"Baru 20 hari di Makkah, kaki saya putus. Tapi, alhamdulillah, saya masih bisa kembali ke kampung halaman walaupun dengan satu kaki," kenangnya.
Sesampai di tanah air, tepatnya 2 Oktober 2015, Zulfitri mengupayakan pengobatan kakinya yang sampai hari ini belum pulih total.
Puluhan korban runtuhan crane Masjidilharam pada 11 September 2015 masih menunggu santunan yang dijanjikan pemerintah Arab Saudi.
- Raja Salman Dibawa ke Rumah Sakit Khusus di Jeddah, Ada Apa?
- Mensos Risma Siapkan Fasilitas bagi Pekerja Migran yang Ingin Pulang ke Tanah Air
- Berita Terkini Soal Crane Jatuh yang Menimpa Rumah Warga di Depok
- Soal Kuota Haji, Pak Jokowi Diminta Menelepon Raja Arab Saudi
- Fadli Zon: Eksekusi Mati TKI jadi Pelajaran untuk Pemerintah
- Operator Tewas Tertimpa Crane