Zulfitri Zaini Menagih Janji Raja Arab Saudi
Bahkan, sesekali luka amputasinya masih mengeluarkan darah.
"Luarnya sudah kering, di dalam belum sepenuhnya," terang perempuan yang telah ditinggal mati suaminya itu.
Awal 2016, Zulfitri membeli kaki palsu seharga Rp 28,5 juta di Bukittinggi dengan uang pribadi.
"Tiga puluh bulan lamanya saya utang koperasi untuk beli kaki palsu ini dengan angsuran Rp 1,3 juta per bulan. Uang pribadi, saya tidak punya," terang Zulfitri sambil memperlihatkan kaki palsu yang jarang digunakan itu.
"Kaki palsu masih jarang saya gunakan, sebab masih ngilu. Menurut dokter, saya akan efektif memakai sepatu ini setelah dua tahun ke depan atau saat rasa ngilu di kaki sudah hilang total," katanya.
Sampai hari ini, Zulfitri masih rutin berobat. Terutama untuk menghilangkan rasa ngilu di bekas amputasinya itu.
"Saya pakai BPJS iya. Tapi, tidak semua obat ditanggung. Untuk beli obat luar saja, saya harus merogoh kocek Rp 900 ribu, yang isinya cuma tiga butir. Itu yang bagus untuk pengeringan luka dan menghilangkan rasa ngilu," papar Zulfitri, yang tidak mengetahui total uang yang sudah dihabiskan untuk biaya pengobatan tersebut.
Hingga detik ini Zulfitri tetap berharap janji santunan sebesar Rp 3,8 miliar dari pemerintah Arab Saudi yang telah diumumkan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahkan dunia tersebut.
Puluhan korban runtuhan crane Masjidilharam pada 11 September 2015 masih menunggu santunan yang dijanjikan pemerintah Arab Saudi.
- Raja Salman Dibawa ke Rumah Sakit Khusus di Jeddah, Ada Apa?
- Mensos Risma Siapkan Fasilitas bagi Pekerja Migran yang Ingin Pulang ke Tanah Air
- Berita Terkini Soal Crane Jatuh yang Menimpa Rumah Warga di Depok
- Soal Kuota Haji, Pak Jokowi Diminta Menelepon Raja Arab Saudi
- Fadli Zon: Eksekusi Mati TKI jadi Pelajaran untuk Pemerintah
- Operator Tewas Tertimpa Crane