Zulhas Minta Kader PAN Bekerja Keras Menangkan Pemilu 2024 & Raih Suara Dua Digit di Parlemen
Maka tak heran jika saat itu PAN mencatatkan sejarah sebagai salah satu parpol yang lolos parlemen. Perolehan PAN dalam Pemilu 1999 cukup mengesankan karena berhasil memperoleh 7.528.956 atau 7,11 persen suara nasional.
Dengan pencapaian itu PAN berhasil menempatkan 35 kader terbaiknya duduk di parlemen. Bahkan Ketua Umum PAN saat itu Amien Rais berhasil menduduki posisi sebagai Ketua MPR. Di mana posisi itu masih sangat strategis pada era tersebut.
Maklum saja pada era Orde Baru, posisi Ketua MPR memiliki peran penting dan strategis dalam membuat keputusan di Indonesia.
Dalam perjalanannya, PAN mengalami pasang surut akibat dinamika politik di Tanah Air yang terus bergerak dan sangat dinamis pada era reformasi ini. Alhasil pada Pemilu 2004, perolehan suara PAN mengalami penurunan menjadi 7.255.331 atau 6,44 persen suara nasional.
Meski perolehan suara turun, tetapi jumlah kursi PAN di parlemen bertambah menjadi 53 kursi. Pada Pemilu 2009 suara PAN kembali turun menjadi 6.254.580 suara (6,01 persen) dengan 46 kursi di DPR.
Meski turun, PAN berhasil mengalahkan PKB yang masih dikomandoi Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang juga turun. Perolehan PKB saat itu sebesar 5.146.122 suara (4,94 persen) dengan jumlah kursi hanya 28.
Setelah itu, PAN berhasil bangkit pada Pemilu 2014 dengan memperoleh 7,57 persen suara nasional atau 60 kursi di DPR.
Zulhas meyakini jika semua kader bekerja untuk rakyat, PAN akan menjadi pemenang di Pemilu 2024.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) meminta seluruh kader partai untuk bekerja keras memenangkan Pemilu 2024 dan meraih suara 10 persen di parlemen.
- Viva Yoga Sebut 4 Menteri Gabung Bukti PAN Garda Terdepan Kawal Prabowo
- Putri Zulhas Singgung Pentingnya Kemandirian Pangan saat Workshop PAN
- Rommy Minta Pengurus Partai Tobat, Wasekjen PPP Bereaksi Begini
- PAN Sambut Positif Usul Prabowo soal Kepala Daerah Dipilih DPRD
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- Pemerintah Resmi Setop Impor di 2025, Ini Alasannya