Zulkifi Hasan Dorong IARMI Pelopori Upaya Mengembalikan Ke-Indonesia-an

Sementara Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam sambutannya mengajak masyarakat untuk menghindari penyelesaian masalah dengan pamer kekuatan atau show of force. Menurutnya, penyelesaian masalah perlu dilakukan dengan cara yang baik dan demokratis.
Menurut Kalla, pada 1960-an adalah zaman terjadinya pengerahan massa. "Sehingga kita tidak bisa menghindari show of force pada waktu itu," ujarnya.
Kala itu pengerahan massa menjadi suatu rutinitas dalam menyelesaikan masalah bangsa. Karena itu Wapres mengajak untuk menghindari penyelesaian masalah dengan show of force. "Marilah kita menghindari penyelesaian masalah dengan show of force," ajaknya.
Dia menambahkan, rutinitas dengan show of force justru menimbulkan kecurigaan, tidak produktif dan boros biaya. “Semua itu menjadi beban keseluruhan bangsa ini kalau show of force - show of force semuanya dengan berbagai tema," lanjut Kalla.
Meski demikian Kalla mengakui dalam hal tertentu ekspresi memang diperlukan dan demo tidak dilarang. Namun, sebaiknya dihindari adanya show of force.
"Dalam waktu tertentu perlu memperlihatkan ekspresi. Kita tidak melarang demonstrasi karena demo adalah hak untuk berdemokrasi. Tapi kita ingin menghindari adanya show of force -show of force satu sama lain yang bisa menimbukkan masalah-masalah baru bangsa ini," katanya.
Kalla menambahkan, penyelesaian masalah perlu dilakukan secara baik atau secara demokratis. "Memang kita masing-masing mempunyai kebanggaan sendiri dan hak sendiri. Tapi yang paling penting adalah keutuhan bangsa ini," ucapnya.(adv/jpnn)
JAKARTA - Ketua MPR Zulkifi Hasan mengharapkan Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) memelopori upaya untuk mengembalikan nilai-nilai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jaksa KPK Tuding Mbak Ita Potong Hak ASN Pemkot Semarang
- Heboh Pengeroyokan di Kantor Polsek, Kapolda Riau Langsung Copot Jabatan Anak Buah
- Tugas Kantor Komunikasi Presiden Dianggap Tumpang Tindih, Begini Reaksi Mensegneg
- Kader Gerindra di Banggai Minta Polisi Menindak Pelaku Persekusi
- Paus Fransiskus Meninggal, Prabowo: Dunia Kehilangan Sosok Panutan dalam Kemanusiaan
- Mbak Ita bersama Suami Didakwa Terima Suap Rp 9,29 Miliar dari Proyek & Insentif ASN