Zulkifli Hasan Unggah Foto saat Makan Bareng Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menduga ada pihak yang sengaja mengusik konsentrasi internal partainya dalam mengawal proses perhitungan suara Pemilu 2019.
Sebelumnya beredar isu yang menyebut PAN akan bergabung dengan koalisi pendukung Jokowi-Maruf Amin usai seluruh tahapan pemilu beres.
"Setelah gagal menggiring isu kehadiran saya di Istana, tampaknya ada beberapa pihak yang terus mengganggu konsentrasi Kader PAN mengamankan suara di Dapil, di mana banyak kecurangan terjadi," tulis pria yang akrab disapa Zulhas ini di Twitter.
1. Setelah GAGAL menggiring isu kehadiran saya di Istana, nampaknya ada beberapa pihak yang terus mengganggu konsentrasi Kader PAN mengamankan suara di Dapil, dimana banyak kecurangan terjadi
(Foto lawas) pic.twitter.com/iICwUzoKW0 — ZULkifli Hasan (@ZUL_Hasan) April 30, 2019
Dalam cuitan selanjutnya, Zulhas kembali menegaskan kehadiran dirinya di Istana tempo hari murni untuk menghadiri pelantikan Gubernur Maluku terpilih, Murad Ismail. "Apalagi Murad Ismail diusung oleh PAN di Pilkada Maluku lalu," tegasnya.
(Baca Juga: PAN Gabung Jokowi - Ma'ruf? Ini Kata Zulkifli Hasan)
Untuk itu, Zulhas meminta seluruh kadernya agar tetap fokus dan tidak terganggu dengan isu-isu mengenai PAN yang sengaja dibangung belakangan ini. "Kader PAN jangan terpancing dengan upaya adu domba ini. Kita tetap fokus mengamankan suara di Dapil!" pungkasnya. (william ciputra/rmol)
Zulkifli Hasan menduga ada yang sengaja menggangu konsentrasi kader PAN mengawal suara.
Redaktur & Reporter : Adek
- Viva Yoga Sebut 4 Menteri Gabung Bukti PAN Garda Terdepan Kawal Prabowo
- Sowan ke Kediaman Jokowi, Sukarelawan Alap-Alap Dapat Arahan soal Ekonomi Komunal
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo