Zulkifli, Mengabdi Seperempat Abad jadi Masinis

jpnn.com, JAKARTA - Pengabdian untuk negeri bisa dilakukan lewat berbagai cara. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Zulkifli Z, masinis KAI Daop 2 Bandung. Masinis senior berumur 55 tahun, yang akan menyelesaikan tugas mulianya dan pensiun pada tahun ini. Mengabdi selama 24 tahun, dengan tulus Zulkifli mengantar dan memastikan para penumpang kereta selamat ke stasiun tujuannya.
Sebagai seorang masinis, Zulkifli memiliki tanggung jawab yang besar untuk keselamatan penumpang yang dibawanya. Karena itu, perlu waktu yang panjang bagi seorang masinis sebelum dirinya benar-benar bisa mengendarai kereta.
Dibutuhkan sekitar 2000 jam terbang sebelum akhirnya Zulkifli bisa menjadi masinis.
Menjadi masinis memiliki konsekuensi tersendiri bagi dirinya. Ya, Zulkifli tidak memiliki banyak waktu untuk berkumpul bersama keluarga. Bahkan, Zulkifli harus rela melewatkan momen penting bersama keluarganya, demi mengantar para penumpang.
Meskipun begitu, dia merasa senang bisa membawa para penumpang sampai dengan selamat di stasiun tujuannya.
“Sebelum berangkat semua kru dikumpulkan. Baik masinis, asisten masinis, kondektur, dan lainnya. Setelah itu, apel terlebih dahulu dan berdoa bersama. Kami tulus melayani,” tutur Zulkifli.
Kecintaan Zulkifli terhadap kereta api ternyata menurun kepada anak perempuannya. Saat ini anak bungsu Zulkifli sudah menjadi staf administrasi di Kantor Pusat KAI, Bandung.
Anak masinis senior ini akan melanjutkan perjuangan sang ayah untuk mengabdi di dunia perkeretaapian Indonesia. Diakui Zulkifli, dari hasil keringat menjadi masinis, dia dapat menyekolahkan dua orang anaknya hingga bergelar sarjana.
Setelah masa baktinya selesai, Zulkifli menuturkan bahwa dirinya ingin beristirahat dan menikmati waktu bersama keluarga. Bagi kakek satu orang cucu ini, setiap momen yang pernah dilalui, apapun bentuknya, patut disyukuri.
Zulkifli harus rela melewatkan momen penting bersama keluarganya, demi mengantar para penumpang kereta api bisa sampai tujuan.
- KAI Logistik Raih Indonesia Digital Sustainability Awards 2025
- Jaga Keandalan Operasional, LRT Jabodebek Rutin Lakukan Perawatan Persinyalan
- Tekan Angka Kecelakaan, Pemprov Sumsel Aktifkan Kembali Kereta Api Mahasiswa
- KAI Daop 4 Semarang Pastikan Efisiensi Tak Ganggu Operasional Kereta Api
- Kecelakaan Truk Tabrak Kereta Api di Jember, 1 Tewas
- KAI Catat 16.653 Tiket Mudik Lebaran 2025 Sudah Terjual