Zulkifli: Pemerintah Harus Optimistis Hadapi Turunnya Harga Minyak
jpnn.com - JAKARTA - Ketua MPR Zulkifli Hasan meminta pemerintah (eksekutif) tenang menghadapi gejolak anjloknya harga minyak mentah dunia, meskipun turunnya harga minyak berpotensi menghilangkan pemasukan negara hingga Rp 90 triliun.
Zulkifli berharap pemerintah harus berpikir keras mencari jalan keluarnya. Asa itu dikemukakan Zulkifli usai menyampaikan makalahnya pada seminar Penguatan Etika Berbangsa dan Bernegara yang diselenggarakan Komisi Yudisial di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Kamis (25/2).
Pemerintah menurut Zulkifli harus berusaha mendapatkan pemasukan dari sektor lain. Kalaupun usaha tersebut gagal pemerintah masih bisa melakukan berbagai penghematan. Seperti biaya perjalanan ke luar negeri, rapat-rapat atau pengeluaran lain yang bisa diturunkan.
Intinya penghematan harus dilakukan, selama tidak menyangkut kebutuhan yang sangat penting. "Kebutuhan untuk rakyat banyak tidak boleh dikurangi, kebutuhan biaya alutsista juga jangan sampai dipotong karena itu sangat penting. Pokoknya pemerintah harus bisa memilah mana saja yang dapat dilakukan penghematan," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mensinyalir turunnya harga minyak mentah dunia mencapai US$ 30/barel akan berpengaruh terhadap pemasukan keuangan negara hingga Rp 90 triliun. Karena dalam APBN 2016 harga minyak diasumsikan sekitar US$ 50/barel. (*)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- ASR Komitmen Bangun Penegakkan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event untuk Kampanye Sustainable Living
- Sambut Akhir Tahun, ASDP Bakal Hadirkan Konser Musik di Kawasan BHC
- Program UPLAND, SLB Tamima Mumtaz Wujudkan Kemandirian Ekonomi & Peningkatan Gizi