Zulkifli Sebut Kada Tukang Gusur Tak Memahami Pancasila

jpnn.com - PEKALONGAN - Ketua MPR Zulkifli Hasan menyatakan, pemimpin yang memahami Pancasila secara baik pasti tidak akan melakukan tindakan semena-mena. Sebab, setiap kebijakan yang diambil akan didasarkan pada prinsip ketuhanan, kemanusiaan, keadilan dan keadaban.
Zulkifli mengatakan hal itu saat berbicara pada acara sosialisasi Empat Pilar di pelataran Gedung Dakwah Muhammadiyah, Kajen, Pekalongan, Minggu (8/5). "Karena sikap dan tindakan dilandasi sinar Ketuhanan, maka apa yang dilakukan harus memanusiakan yang adil dan beradab, seluruh tindakannya," kata Zulkifli.
Terkait dengan keputusan pemimpin yang harus mengedepankan kemanusiaan, keadilan, dan beradab, pria asal Lampung ini sempat menyinggung soal penggusuran. Padahal, rakyat harus dimanusiakan dan berhak mendapat keadilan.
"Bupati, wali kota, gubernur, langkah-langkah apa pun yang dilakukan terhadap rakyatnya harus mengedepankan kemanusiaan, keadilan, dan beradab. Tidak betul kalau menggusur begitu saja, memindahkan pedagang pasar begitu saja semaunya, tentu bertentangan dengan Pancasila," ucap Zulkifli.
Ketua Umum PAN itu menambahkan, seorang pemimpin dalam mengambil keputusan harus mengutamakan musyawarah mufakat. Ia mencontohkan, apabila ada masyarakat yang akan direlokasi, maka tidak bisa langsung main gusur.
"Harus musyawarah mufakat. Tujuan pemimpin adalah menjadikan keadilan sosial untuk seluruh rakyat Indonesia," ujar Zulkifli.
Lebih lanjut Zulkifli mengatakan, seorang pemimpin tidak boleh berpihak kepada kalangan tertentu. Sebab, pemimpin harus melayani semua kalangan.
"Tidak boleh pemimpin berpihak kepada yang kaya, menekan kepada yang miskin. Karena tujuan aktivitas kepemimpinannya memajukan, menyejahterakan untuk seluruh rakyat Indonesia," tuturnya.
- Belum Beres, Pemeriksaan 4 Polisi Intimidasi Lagu Sukatani Masih Berlangsung
- Polda Riau Sikat Penjahat Lingkungan, Selamatkan Rp 221 Miliar Kerugian Negara
- 5 Berita Terpopuler: Kecaman Muncul, Panselda Diminta Selamatkan Honorer TMS, Tessa Bilang Begini
- Omongan Kapolri Listyo Diungkit setelah Band Sukatani Didatangi Polisi
- Mahfud MD Bilang Begini soal Lagu Band Sukatani yang Menyentil Polisi
- Pendekar 08 Bagikan 80 Tong Sampah untuk Mendukung Kebersihan Lingkungan