“Godaan Caddy Dibutuhkan Pemainâ€
Rabu, 26 Desember 2012 – 02:04 WIB
![“Godaan Caddy Dibutuhkan Pemainâ€](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
“Godaan Caddy Dibutuhkan Pemainâ€
KETUA Persatuan Golf Indonesia (PGI) Kabupaten Bogor, Zaenal Safrudin mengakui keberadaan caddy yang sebagian besar merupakan para perempuan cantik, bisa menggoda para tamu yang tengah bermain. Namun menurutnya godaan tersebut hanya sebagai candaan di lapangan.
“Jika caddy profesional biasanya candaan tersebut hanyalah berlaku di lapangan. Sedangkan jika itu dilanjutkan di luar lapangan dan berakhir dalam hubungan intim, maka itu hanya dilakukan oleh oknum. Karena semua pekerjaan dan profesi pasti yang namanya oknum sudah jelas ada,” terangnya.
Baca Juga:
Mantan camat ini menegaskan, candaan seorang caddy juga dibutuhkan pemain. Itu agar pegolf bisa bermain dengan santai. “Jika kita bermain sebanyak 18 hole, maka waktu yang kita butuhkan untuk menuntaskan permainan ini bisa selama 3-5 jam. Dalam kurun waktu itu juga biasanya di banyak candaan (joke) yang keluar dari bibir caddy yang dapat menghilangkan kebuntuan dan ketegangan saat bermain,” paparnya.
Berdasarkan informasi yang Zainal peroleh, bekerja sebagai caddy sangatlah dilematis. Itu karena dalam setiap permainan golf, biasanya perusahaan atau pengelola lapangan golf sering memberikan kartu indikator kepuasan kepada para tamunya.
KETUA Persatuan Golf Indonesia (PGI) Kabupaten Bogor, Zaenal Safrudin mengakui keberadaan caddy yang sebagian besar merupakan para perempuan cantik,
BERITA TERKAIT
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah