Ini Kronologi Penangkapan Jaksa Subri oleh KPK
Temukan Uang USD 16.400 dan Rp 23 Juta di Hotel
jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Kepala Kejaksaan Negeri Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat Subri dan seorang swasta bernama Lusita Ani Razak (LAR) sebagai tersangka.
Subri dan Lusita dijerat sebagai tersangka terkait kasus dugaan suap pengurusan perkara tindak pidana umum terkait pemalsuan dokumen sertifikat tanah di wilayah Kabupaten Lombok Tengah dengan terdakwa seorang pengusaha atas nama Sugiharta alias Along.
"Berdasarkan pemeriksaan 1 x 24 jam, tim penyidik yakin menemukan bukti permulaan yang cukup berupa terjadinya tipikor berupa pemberian atau penerimaan suap atau hadiah dari LAR (Lusita) yang sedang beperkara kepada SUB (Subri) selaku oknum Kejaksaan Negeri Praya terkait pengurusan perkara. Sehingga dapat diminta pertanggungjawaban," kata Wakil Ketua KPK, Bambang Widjajanto dalam konferensi pers di KPK, Jakarta, Minggu (15/12).
Bambang menjelaskan, penangkapan terhadap keduanya dilakukan di sebuah hotel di Lombok, NTB sekitar pukul 19.15 WITA. Saat penangkapan di kamar hotel, KPK menemukan sejumlah uang dalam bentuk dollar Amerika (USD) dan rupiah.
"USD itu berupa pecahan USD 100 sebanyak 164 lembar dengan total USD 16.400 atau setara Rp 190 juta. Selain itu ada ratusan lembar rupiah dalam berbagai pecahan dengan total Rp 23 juta," kata Bambang.
Ia menjelaskan uang rupiah ditemukan di sebuah dompet berbahan kain warna cokelat. Sementara uang dollar, kata Bambang ditemukan di sebuah tas kulit.
KPK menduga baik Subri maupun Lusita tidak bermain sendiri. "LAR bersama-sama dikenakan Pasal 5 ayat 1 huruf a atau b atau Pasal 13 UU Tipikor jo 55 ayat 1 ke-1 KUHP. SUB dan kawan-kawan selaku penerima hadiah dijerat Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 5 ayat 2 dan Pasal 11 UU Tipikor jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP," ujar Bambang.
Soal pihak lain dalam kasus itu, Bambang mengaku belum bisa mengumumkannya ke publik terkait pihak-pihak lainnya karena proses sedang dalam penanganan. "Ada potensi ini juga terjadi pada orang-orang lainnya. Dalam satu tipikor tidak hanya satu orang korupsi itu well organize crime," katanya.
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Kepala Kejaksaan Negeri Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat Subri dan seorang swasta bernama
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Dugaan Plagiarisme di Bawah Sumpah Ahli Kejagung, Tom Lembong Disebut Diuntungkan
- Usut Kasus Korupsi di Kalsel, KPK Panggil Ketua DPRD Supian
- Binus University Buka Kampus Baru di Medan, Menyediakan Prodi-Prodi Unggulan
- Usut Kasus Korupsi Izin Tambang, KPK Panggil Rudy Ong Chandra