Eks Kopassus Akan Cari Wiranto Jika Terus Sudutkan Prabowo
jpnn.com - JAKARTA - Para purnawirawan TNI yang pernah bergabung dengan Kopassus merasa berang dengan pernyataan mantan Panglima ABRI Jenderal (purn) Wiranto yang menyebut Prabowo Subianto terlibat kasus penculikan aktivis 1998. Karenanya, bekas anak buah Prabowo di Kopassus pun meminta Wiranto melepas dan mengembalikan wing kesatuan elite TNI AD itu.
Mantan Dantim I Kompi 13 Group I Kopassus Serang, Kolonel (Purn) Ruby menyatakan bahwa tak sepantasnya Wiranto menyudutkan Prabowo yang pernah memimpin pasukan komando itu. "Kami mendesak agar Wiranto melepas wing komando milik Kopassus, karena Wiranto tidak pantas pakai itu. Kalau bicaranya tidak memberi contoh seperti itu, dia harus dicopot (wing)," kata Ruby kepada wartawan di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/6).
Menurut Ruby, pernyataan Wiranto maupun para purnawirawan jenderal yang terus menyudutkan Prabowo dapat menimbulkan potensi konflik,, khususnya di dalam institusi militer. Sebab, pernyataan para jenderal pensiunan itu dapat menimbulkan perpecahan di antara prajurit.
"Kalau dia (Wiranto) terus memberikan pernyataan, kita akan cari dia. Di mana dia ada kita akan cari, kalau dia diem kami akan diam. Kita mencari itu supaya dia tidak arogan dan memecah belah dan tidak adu domba. Karena kami ini akar rumput akan panas jika diadu domba seperti ini," tegas Ruby yang kini menjadi pendukung Prabowo di pemilu presiden.
Para purnawirawan itu menyesalkan tindakan Wiranto yang juga tidak mengakui bahwa dirinya yang memerintahkan Prabowo untuk menjalankan aksi di kerusuhan 1998 dan di Timor-Timur. (flo/jpnn)
JAKARTA - Para purnawirawan TNI yang pernah bergabung dengan Kopassus merasa berang dengan pernyataan mantan Panglima ABRI Jenderal (purn) Wiranto
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak