Adik Prabowo Pegang Bukti 250 Ribu Suara Fiktif untuk Jokowi-JK
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Dewan Penasehat Tim Pemenangan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Hashim Djojohadikusumo mengaku memegang bukti terkait kecurangan pada penyelenggaraan Pemilu Presiden 2014. Ia menyebut Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Tengah sebagai tempat terjadinya kecurangan-kecurangan itu.
Adik kandung Prabowo Subianto itu mengungkapkan, modus yang ditemukannya adalah manipulasi daftar pemilih. Menurut Hashim, setidaknya ada 250 ribu orang pemilih fiktif yang mencoblos pada hari pemungutan suara 9 Juli 2014 lalu.
"Ini ada di DKI Jakarta dan Jateng, ada 250 ribu nama fiktif yang mencoblos nomor dua (Joko Widodo-Jusuf Kalla). Saya memiliki buktinya, dan yang DKI Jakarta saya mendapatkan laporan langsung," ungkapnya di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Selasa (15/7).
Hashim mengaku sudah melaporkan tindak kecurangan tersebut ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia berharap laporan tersebut segera ditindaklanjuti sehingga terungkap siapa yang bertanggung jawab.
Sekretaris Tim Prabowo-Hatta, Fadli Zon juga mengungkapkan hal yang sama. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu mengaku sudah memegang bukti tak terbantahkan terkait praktek kecurangan di wilayah Kota Semarang, Jawa Tengah.
"Di Semarang, ada laporan penambahan nama di sana. Ini dilakukan secara sistematis," kata Fadli dalam kesempatan yang sama.(dil/jpnn)
JAKARTA - Anggota Dewan Penasehat Tim Pemenangan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Hashim Djojohadikusumo mengaku memegang bukti terkait kecurangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jaksa Agung ST Burhanuddin Soal Jaksa Terlibat Judol Hanya Iseng-Iseng, Astaga!
- Pordasi Era Kepemimpinan Aryo Djojohadikusumo Siap Kirim Atlet ke Olimpiade LA 2028
- Menteri Hukum Lantik Widodo Jadi Dirjen AHU, Tekankan Supremasi Hukum yang Transparan
- Mendes Yandri dan Mensos Gus Ipul Teken MoU, Siap Berkolaborasi Entaskan Kemiskinan
- Trisya Suherman: Lukisan Go Green Taruparwa Bisa jadi Penyemangat Para CEO
- Seniman Papua Bawa Pesan Ekologis di Jakarta Biennale 2024