Mahfud Sudah Mengaku Gagal Menangkan Prabowo-Hatta
Angap PSU dan Gugatan ke MK Tak Ada Gunanya
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Tim Sukses Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Moh Mahfud MD mengaku gagal memenangkan pasangan yang diusung Koalisi Merah Putih itu dalam pemilu presiden (pilpres). Mahfud pun memilih menyerah dan mengembalikan mandat sebagai ketua tim sukses ke Prabowo-Hatta.
Pengakuan itu disampaikan Mahfud dalam wawancara dengan Metro TV yang kini sudah beredar di laman berbagai video, YouTube. “Pemilu sudah selesai dan saya kembalikan mandat. Dan saya sudah tidak berhasil memenangkan Prabowo-Hatta. Soal-soal politik di luar itu, saya sudah tidak ikut,” kata Mahfud.
Terkait kemungkinan Prabowo-Hatta menggugat hasil rekapitulasi suara pilpres ke Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud juga tak campur tangan lagi. “Penyelesaian hukum ya menurut saya ndak banyak gunanya. Saya hanya mengawal proses politik utu sampai pengumuman KPU saja,” tegasnya
Mantan Ketua MK itu juga mengatakan, tuntutan kubu Prabowo-Hatta untuk menggelar pemungutan suara ulang (PSU) sebenarnya juga tidak ada gunanya. Selain itu, proses untuk menggelar PSU juga sudah melewati batas waktu yang ditentukan undang-undang.
“Pemungutan suara ulang tak ada gunanya juga. Tak akan menghilangkan kecurangan juga. Pemungutan suara ulang sesuai hukum sudah lewat waktunya sepuluh hari setelah 9 Juli,” tuturnya.
Bagaimana dengan usulan agar KPU menunda pengumuman tentang penetapan hasil rekapitulasi suara pilpres? Guru besar ilmu tata negara di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta itu mengatakan bahwa penundaan pengumuman juga tak ada gunanya.(ara/jpnn)
JAKARTA - Ketua Tim Sukses Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Moh Mahfud MD mengaku gagal memenangkan pasangan yang diusung Koalisi Merah Putih itu dalam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- JAMAN: Masih Ada Celah di Undang-Undang untuk Tidak Naikkan PPN 12 Persen
- Yenny Wahid tak Setuju Wacana MLB NU
- PKB Sentil PDIP soal PPN 12 Persen
- Para Wisatawan di Bangka Barat Diminta Waspada Ombak Besar
- Upaya RS Atma Jaya Lestarikan Budaya Jamu untuk Perkembangan Medis
- 5 Berita Terpopuler: Ada Tuntutan Pemecatan, Honorer Non-Database BKN Minta Kesempatan Kedua