Open House di Kediaman JK, 1 Tewas, 6 Terluka
jpnn.com - MAKASSAR - Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Siapa sangka Hadika (12), siswi kelas VI SD harus menghembuskan nafasnya di tengah umat muslim masih dalam suasana hari raya Idul Fitri.
Hadika bersama ibunya, Nahu, datang ke acara open house yang dilakukan Jusuf Kalla di kediaman pribadinya di Jl Haji Bau, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (29/7).
Tak kuasa berdesak-desakan di depan pintu masuk, Hadika terjatuh dan terinjak-injak oleh ribuan warga yang mencoba menyerbu masuk ke kediaman JK.
Warga Jl Daeng Tantu, Kelurahan Rappokalling Barat itu ingin mendapatkan sedekah dari JK sebesar Rp 50 ribu. Hadika terinjak-injak dan tak sempat diselamatkan.
Kemudian korban dibawa ke mobil ambulans yang telah disiapkan di sekitar kediaman JK, selanjutnya dilarikan ke RS Stella Maris untuk mendapatkan pertolongan tim medis. Namun, dalam perjalanan ke rumah sakit korban menghembuskan nafasnya.
“Di lokasi, suasananya panas dan berdesak-desakan sehingga korban sesak napas. Tapi korban sempat diamankan ke mobil ambulans yang sudah disiapkan dan dilarikan ke rumah sakit. Namun sayang, nyawanya tidak berhasil diselamatkan,” kata Kombes Fery Abraham, Kapolrestabes Makassar seperti yang dilansir Rakyat Sulsel (Grup JPNN.com).
Saat ini korban telah dikembalikan ke rumah duka, setelah sebelumnya berada di kamar duka RS Stella Maris.
Selain Hadika, enam warga lainnya juga dilarikan ke rumah sakit dalam insiden tersebut. Menurut dokter jaga RS Stella Maris, Dr Hengky, terdapat enam korban luka yang dirawat karena diduga terjatuh saat berdesak-desakan.
MAKASSAR - Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Siapa sangka Hadika (12), siswi kelas VI SD harus menghembuskan nafasnya di tengah
- PPN 12 Persen Hanya untuk Barang Mewah, Eddy Soeparno: Bukti Konsistensi Prabowo
- Polda Papua Masih Menunggu Petunjuk Mabes Polri Soal Kuota Bintara 2025
- Salam Pancasila, BPIP Punya Mars Baru Hasil Sayembara
- Propam Gelar Sidang Etik Kasus Pemerasan DWP, 2 Polisi Langsung Dipecat
- Tahun Baru 2025, Harapan Baru Masyarakat untuk Pemerintah Pemberantasan Korupsi
- Akademisi: Penilaian OCCRP soal Jokowi Tidak Ilmiah dan Bias