Cek-cok, Mayang Dibunuh Malam Jumat
jpnn.com - JAKARTA - Teka-teki kapan dibunuhnya Mayang Prasetyo, WNI yang dimutilasi dan dimasak di Brisbane, Australia, mulai terkuak. Ada dugaan kuat dia mengembuskan napas terkahir pada Kamis malam (2/10).
Itu diperkuat dari kesaksian tetangga yang mendengar suara terakhir Mayang saat bertengkar dengan pasangannya Markus Pieter Volke, di apartemennya.
Seperti dilansir oleh The Daily Telegraph's headline, Selasa (7/10), para tetangga Mayang mendengar adanya pertengakaran keduanya pada Kamis malam. Hari itu sekaligus menjadi hari terakhri mereka melihat Mayang.
Sementara tetangga lainnya mengatakan, beberapa jam setelah pertengkaran itu, mereka bertemu dengan Volke ketika berada di taman. Volke mengatakan jika dia baru pulang dari rumah sakit. Hal itu sesuai dengan pernyataan pihak rumah sakit seperti dilansir oleh The Courier-Mail, yang mengatakan bahwa Volke pergi ke rumah sakit pada Kamis malam dan mengatakan bahwa pasangannya telah melukai dirinya.
Saat dikonfirmasi terkait dugaan tersebut, pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) masih belum bisa memastikan. Direktur Perlindungan WNI di luar negeri Tatang B Razak menuturkan, bahwa masih belum ada perkembangan dari kasus pembunuhan perempuan 27 tahun itu. "Masih belum ada. Saat ini penyidikan masih terus berlangsung," ujar Tatang saat dihubungi kemarin.
Saat disinggung tentang masalah transgender yang dilakukan Mayang, Tatang enggan berkomentar banyak. Namun ia mengamini dan menyebut nama asli Mayang adalah Febri Andriansyah.
Pihak Kemenlu sendiri telah menghubungi pihak keluarga Mayang di Lampung.
Selain memeberikan ungkapan bela sungkawa, lanjut Tatang, Kemenlu juga meminta beberapa berkas untuk melengkapi proses penyidikan di Brisbane, Australia. Kelengkapan berkas tersebut meliputi sidik jari, rekam medis, dan DNA dari pihak keluarga. "Itu untuk memudahkan dalam pencocokan identitas," katanya.
Dalam percakapan itu sendiri, Tatang mengatakan bahwa pihak keluarga juga meminta jasad Mayang untuk dapat dimakamkan di tanah air. Kemenlu pun telah menyampaikan permohonan tersebut pada perwakilan Indonesia di Sydney.
Meski masih belum dapat dipastikan kapan pemulangan dilakukan, namun Kemenlu menjanjikan akan segera dipulangkan dalam waktu segera. "Keluarga minta jenazah dipulangkan, apapun kondisinya. Tentu kami akan berusaha membantu," katanya.
JAKARTA - Teka-teki kapan dibunuhnya Mayang Prasetyo, WNI yang dimutilasi dan dimasak di Brisbane, Australia, mulai terkuak. Ada dugaan kuat dia
- Petugas Bersenjata Api Kawal Pemindahan 2 Napi Bandar Narkoba ke Nusakambangan
- Bea Cukai Siap Berantas Peredaran Narkotika di Bontang dan Banten
- Pensiun Main Bola, Syakir Sulaiman Ternyata Jadi Pemasok Obat Terlarang di Cianjur
- Gudang Barang Bekas Ilegal di Batam Digerebek, Polisi Buru Pemasok
- Begini Cara Bandar Judol Setorkan Uang ke Oknum Komdigi
- Tepung Terigu Oplosan Banyak Beredar di Jawa Barat, Waspada