Jokowi Diminta Libatkan KPK dan PPATK dalam Pemilihan Kapolri
![Jokowi Diminta Libatkan KPK dan PPATK dalam Pemilihan Kapolri](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam proses pemilihan Kapolri.
Pentingnya keterlibatan KPK dan PPATK menurut Hari karena hingga saat ini Polri belum menuntaskan dugaan kepemilikan rekening gendut sejumlah perwira Polri.
"Presiden sebaiknya libatkan KPK dan PPATK dalam proses pemilihan Kapolri pengganti Kapolri, Jenderal Polisi Sutarman untuk mengantisipasi agar dugaan kepemilikan rekening gendut nantinya tidak menyandera Kapolri terpilih," kata Hari Purwanto, dalam rilisnya, Jumat (2/1).
Sampai saat ini lanjutnya, belum jelas klarifikasi rekening gendut yang diduga dimiliki beberapa petinggi Polri. Karena itu kata Hari, momentum pergantian Kapolri sangat tepat digunakan sebagai upaya mencari calon Kapolri bersih.
"Sama saat Jokowi memilih para menterinya yang memintakan KPK mengeluarkan catatan mengenai sejumlah calon. Untuk calon Kapolri mestinya juga dilakukan itu," sarannya.
Soal rekam jejak dan karir calon ujar Hari, itu sudah ada mekanismenya di internal Polri. "Rekam jejak dan karir, itu ada standarisasinya di Polri. Yang belum ada itu cara mengklarifikasi dugaan rekening gendut. Makanya KPK dan PPTAK ikut," imbuhnya. (fas/jpnn)
JAKARTA - Direktur Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jaksa Ungkit Green House Pimpinan Partai dari SYL
- Komisi VI DPR RI Ungkap Penyebab BTN Batal Akuisisi BMI, Oh Ternyata
- Pengacara Pegi Setiawan: Polda Jabar Mempermalukan Diri Sendiri
- Sekda Jateng Sebut Keluarga Berperan Penting untuk Mencegah Korupsi
- AMANAH Gelar Pameran Visual Art Untuk Dorong Kreativitas Anak Muda Aceh
- Pegi Korban Salah Tangkap atau Tidak? Begini Kata Brigjen Djuhandhani