Ritual Pengusaha harus Bercinta dengan Para Pegawai Adalah Syarat dari Dukun
jpnn.com - SURABAYA - Donjuan (bukan nama sebenarnya), 40, bisa disebut sebagai bos cabul. Bagaimana tidak, pengusaha restoran di kawasan Gubeng, Surabaya itu punya ritual rahasia agar restorannya laris manis. Ritual itu adalah dia harus berhubungan badan dengan para pegawainya.
Makin sering berhubungan badan alias making love alias bercinta dengan pegawainya di restorannya, Donjuan yakin bahwa bisnisnya kian laris manis.
”Ini ajaran dari dukun saya di Malang. Selain sesembahan ke Gunung Kawi supaya bisnis saya ramai, saya harus berhubungan sama pegawai,” katanya di sela-sela gugatan cerainya di Pengadilan Agama (PA) Surabaya, Jalan Ketintang Madya, kemarin (7/9) seperti dilansir Radar Surabaya (JPNN Group).
Karena bercinta bersama pegawai adalah syarat utama untuk kelarisan bisnis makanannya di kawasan Gubeng, Donjuan tak bisa mengelaknya.
Apalagi, si dukun mengatakan, jika Donjuan tidak melakukan tradisi tersebut, hidupnya akan sulit dan susah seumur hidup.
Sebagai suami yang setia, pria yang tinggal di kawasan Keputih tersebut belum pernah melakukan hubungan suami istri dengan wanita lain, selain istrinya. Namun, pada 2008, dia mulai menikmati sawah milik pegawai-pegawainya.
”Awalnya lumayan susah untuk merayu mereka (pegawai, Red) untuk mau begituan karena hampir semua pegawai saya sudah menikah,” ungkap bapak tiga anak tersebut.
(Baca: Kisah Pengusaha Sukses Karena Jalankan Ritual Bercinta dengan Para Pegawai)
SURABAYA - Donjuan (bukan nama sebenarnya), 40, bisa disebut sebagai bos cabul. Bagaimana tidak, pengusaha restoran di kawasan Gubeng, Surabaya
- Cegah Konflik Sampai Tahapan Pilkada Selesai, Polda Sumsel Siapkan Strategi Khusus
- Pelajar SMK di Lahat Hanyut, Tim SAR Bergerak Melakukan Pencarian
- 3 Orang Tewas dalam Kebakaran di Palembang
- Dijaga Ketat Ratusan Polisi, Pilkada Rohil Berjalan Aman dan Kondusif
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap II, Pemkot Bengkulu Buka 2.394 Formasi
- Pemkab Kotim Tetap Menganggarkan Gaji Honorer di 2025, Ini Alasannya