Demi Pahala, Banyak Jamaah Haji Indonesia yang Nekat
jpnn.com - JAKARTA - Hampir semua insiden fatal selama masa haji, terjadi ketika musim melontar jumrah Aqobah, Ula, dan Wusto. Masa melontar jumlah masih berjalan hingga Minggu (27/9) nanti, jamaah diminta waspada.
Pengamat haji dari UIN Syarif Hidayatullah Dadi Darmadi mengatakan, sehari sebelum melontar jumrah jamaah mendapatkan selebaran petunjuk melontar jumrah. Selebaran petunjuk ini dikhususkan bagi jamaah haji dari kawasan Asia, termasuk Indonesia.
"Salah satu imbauannya adalah memilih jam melontar jumrah ketika sedang sepi. Seperti sore atau malam hari," katanya kemarin. Namun sayangnya, dosen yang berhaji pada 2007 itu mengatakan masih banyak jamaah haji Indonesia yang nekat memilih melontar jumrah pada pagi atau siang hari.
Alasannya adalah ada dalil yang menyebutkan bahwa waktu afdal melontar jumrah adalah pada pagi dan malam hari. Namun Dadi mengatakan urusan afdal atau pahala dipasrahkan kepada Allah saja. "Jamaah lebih baik menomorsatukan keselamatan," ujarnya.
Dadi menuturkan saat berhaji dulu rombongannya terpecah menjadi dua. Pecahan pertama nekat melontar jumrah pada pagi hari. Akibatnya ada satu jamaah yang tersesat, tetapi akhirnya ditemukan.
Sedangkan pecahan kedua, memilih melontar jumrah malam hari."Saya memilih yang malam hari juga," tuturnya.
Kondisi pada siang hari, jalan yang menghubungkan antara komplek tenda di Mina dengan Jamarat, tempat melontar jumrah, sangat padat sekali. Jamaah hanya bisa berjalan berimpit-impitan. Keadaan bisa fatal ketika ada jamaah dari belakang yang tiba-tiba maju dengan berlari atau jalan cepat. Karena tidak sigap, jamaah di depannya bisa roboh dan berpotensi terinjak-injak.
Baca: Inilah Data Sejumlah Insiden yang Pernah Terjadi di Mina
JAKARTA - Hampir semua insiden fatal selama masa haji, terjadi ketika musim melontar jumrah Aqobah, Ula, dan Wusto. Masa melontar jumlah masih berjalan
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan