Beginilah Kondisi Rumah Ags yang Malam Itu Diputeri Anjing Pelacak
POLISI masih menguber bukti-bukti kasus pembunuhan PNF alias Neng, 9, yang mayatnya ditemukan di dalam kardus, Jumat (2/10).
------------
Fathan Sinaga-JPNN.com
------------
Ada seorang saksi, berinisial Ags (40), yang sudah empat hari ditahan Polda Metro Jaya. Dia diamankan setelah pada Minggu (4/10) malam anjing pelacak milik polisi mengendus sesuatu dari lokasi kediaman Ags, sebuah bedeng. Saat itu anjing terlatih tersebut tak beranjak pergi dan terus mengitari bedeng milik Ags, pria bertato yang sudah dua kali dipenjara dalam kasus narkoba.
Ketua RW 7, Kelurahan Kalideres, Jakarta Barat, Agus Hermansyah, cerita mengenai aksi anjing pelacak, Minggu malam itu.
"Anjing pelacak tidak pernah pergi dari rumah dia (Ags). Anjing itu tak pernah pergi dari bedeng miliknya. Muter-muternya di situ-situ aja," ceritanya.
Hermansyah juga menduga, bahwa jasad PNF alias Neng, diangkut dari rumah bedeng milik Ags sebelum dibuang dengan bungkusan kardus. Alasannya, menurut ketua RW 7 ini, Neng sering bermain di lokasi tersebut.
"Dia (Ags, red) ini main-mainnya sering sama anak kecil dan dekat dengan korban. Terus saat diperiksa bedengnya, kardus yang sama dan lakban ada di sana," bebernya.
Pantauan JPNN.com, "rumah" milik Ags itu hanyalah sebuah bangunan seluas 3x6 meter yang sekelilingnya dilapisi sejumlah seng. Semen kasar terlihat dijadikan pondasi rumah itu.
Di belakang bedeng milik Ags, terdapat halaman dengan luas sekitar 7x3 meter. Halaman ini dipagari bambu yang disusun berbaris horizontal. Didalamnya ada tungku perapian untuk membakar sampah, perabotan rumah tangga, alat kebugaran yang menyerupai sepeda, bambu, dan sejumlah kayu.
Disinilah, Ags menghabiskan hari-harinya sebelum ditahan oleh peyidik Polda Metro Jaya. Ags setiap harinya berjualan makanan ringan untuk anak sekolahan, tak jauh dari rumah dan sekolah korban. Hanya berjarak puluhan meter. (Mg4/JPNN)
POLISI masih menguber bukti-bukti kasus pembunuhan PNF alias Neng, 9, yang mayatnya ditemukan di dalam kardus, Jumat (2/10). ------------ Fathan
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara