Kesehatan Selasa, 08 Juni 2021 – 14:06 WIB
Soal Keamanan Galon Guna Ulang, Perhimpunan Dokter PBNU Dukung Aturan BPOM
Ketua Perhimpunan Dokter Perhimpunan Nahdlatul Ulama (PDNU) Muhammad S Niam membantah berita seputar bahaya BPA pada galon guna…
Arist Merdeka Sirait mengimbau para emak-emak untuk lebih memperhatikan kesehatan anak.
Ketua Perhimpunan Dokter Perhimpunan Nahdlatul Ulama (PDNU) Muhammad S Niam membantah berita seputar bahaya BPA pada galon guna…
Kak Seto mengatakan hal itu bukan ranahnya untuk berkomentar, namun Badan Pengawas Makanan dan Minuman (BPOM) dan Kementerian…
Isu bahaya bisphenol A (BPA) dalam kemasan galon guna ulang bagi bayi, balita, dan janin pada ibu hamil,…
Asosiasi di Bidang Pengawasan dan Perlindungan terhadap Para Pengusaha Depot Air Minum (Asdamindo) meminta BPOM segera menyurati Kemenkominfo…
Akhir-akhir ini ada beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab mencoba menyebarkan hoaks tentang bahaya BPA pada kemasan air…
Ketua Perkumpulan JPKL Roso Daras mendesak BPOM memberi label pada galon guna ulang supaya tidak dikonsumsi oleh bayi,…
Jurnalis Peduli Kesehatan dan Lingkungan (JPKL) akan terus memberi peringatan dan mengedukasi masyarakat akan bahaya Bisphenol A atau…
JPKL menilai pencantuman label pada kemasan plastik dalam hal ini galon guna ulang yang mengandung BPA sudah mendesak.
Menurut dokter spesialis anak, dr. Daulika Yusna, zat BPA berbahaya bagi kesehatan bayi, balita dan ibu hamil.
Masuknya BPA ke dalam tubuh melalui dua cara yaitu dietary exposure dan non dietary exposure.
Partikel plastik BPA bisa menimbulkan gangguan kesehatan, berbahaya bagi bayi dan balita, bahkan bisa berpotensi memicu penyakit kanker.
BPA atau Bisphenol-A merupakan salah satu zat kimia industri yang digunakan untuk produksi plastik dan resin.
Paparan BPA dalam rahim telah dikaitkan dengan masalah pertumbuhan, metabolisme, perilaku dan kesuburan, serta peningkatan risiko kanker.