Cak Abror Senin, 21 Februari 2022 – 11:14 WIB
Ikut Jokowi
Seorang penjual cilok di bawah jembatan tol muncul di video mengampanyekan ikut Jokowi. Ke mana?
Sebutan bangsa tempe yang dibuat oleh Bung Karno terasa sangat ironis sekarang. Rasanya kita ini memang bangsa tempe yang…
Seorang penjual cilok di bawah jembatan tol muncul di video mengampanyekan ikut Jokowi. Ke mana?
Jared Diamond menceritakan kisah Tarsan Kota versi Papua. Kali ini si Tarsan adalah seorang gadis bernama Sabine Kuegler
Kadrun dan cebong saling serang, riuh rendah mengomentari topik Malang Halal. Kenapa?
JHT itu bukan uang pemerintah, tetapi milik para pekerja yang dikumpulkan rupiah demi rupiah.
Ada yang menyebut rezim sekarang ini sebagai neo-orba, tetapi belum ada yang menjuluki Jokowi The Little Soeharto.
Apakah wayang haram? Jokowi pasti menjawab tidak. Apakah Jokowi sama dengan Soeharto?
Warga memprotes keberadaan tambang yang dianggap tidak memberi manfaat kepada mereka.
Manusia digital sekarang adalah Manusia Jari-Jari. Dengan sekali klik, dia mendapatkan apa yang dia inginkan.
Ketika teknologi digital bisa menciptakan Ka’bah Metaverse, akankah di masa depan akan muncul Haji Metaverse?
Ratusan mahasiswa dan siswa di negara bagian Karnataka melakukan aksi protes terhadap larangan memakai hijab.
Kasus Wadas harus menjadi wake up alarm, alarm bangun pagi, bagi pemerintahan Jokowi.
Kini muncul mazhab baru yang disebut sebagai jurnalisme berbasis mesin pencari. Jurnalisme yang menyembah traffic
UAS dengan nada canda bertanya, mengapa umi-cron muncul lagi. Pertanyaan itu seharusnya ditujukan kepada Lord Luhut.
Kasus Ustazah Oki Setiana Dewi ini hanya ujung gunung es dari arus besar yang bertarung di bawahnya.
Negara yang menjadi penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, malah mengalami kelangkaan minyak goreng.
Melihat masjid dan pesantren sebagai sumber terorisme adalah cara pandang yang sudah ketinggalan zaman.
Ketika berdiri museum Holocaust di Tondano, beberapa organisasi Islam Indonesia melakukan protes.
Margiono dan kawan-kawan disebut sebagai generasi Kembang Jepun yang menjadi pionir awal kemajuan Jawa Pos.
Pengaruh politik, ekonomi, dan budaya China tak terbendung ke seluruh dunia, termasuk budaya Imlek.
Jangan cuma masjid yang didata, rumah kontrakan juga, karena banyak kasus radikalisme yang berawal dari sana.