Dahlan Iskan Selasa, 05 April 2022 – 07:08 WIB
Nasib Imran
Dalam sejarah Pakistan yang sudah 75 tahun memisahkan diri dari India semua pemimpinnya berhenti atau mati tertembak di…
Mayoritas parlemen dikuasai koalisi pemerintah. Namun, rakyat telanjur marah –akibat harga kebutuhan pokok, minyak dan gandum melambung tinggi.
Dalam sejarah Pakistan yang sudah 75 tahun memisahkan diri dari India semua pemimpinnya berhenti atau mati tertembak di…
PEMENANG perang di Ukraina, untuk sementara, sudah diketahui: drone. Berarti, pemenang sebenarnya adalah ini: DJI, perusahaan drone di…
Maka sudah saatnya dimulainya puasa pun diatur seperti azan Magrib. Beda kota beda mulai puasanya. Kian ke barat…
Saya percaya itu tidak ada hubungannya dengan Rara. Tidak mungkin Rara memasang remote control di pesawat itu untuk…
Maka dunia kini mempertanyakan kebijakan Tiongkok yang zero tolerance Covid -19 itu.
Kalau akhir Mei nanti belanja produk dalam negeri benar-benar bisa mencapai Rp 400 triliun, saya angkat jempol tinggi-tinggi.
Jadi, sepanjang Kanwil Kemenkes DKI Jakarta tidak mencabut izin praktik dokter Terawan, ia masih bisa berpraktik.
Tentu di mana-mana sama: ada kadrun, ada pula cebong. Ada kolam, ada pula gurun. Pun di Rusia, di…
Maka, Dokter Terawan tidak perlu malu dipecat dari IDI. Pun kalau salah –dalam Islam– ia masih harus dapat…
Ada juga tokoh yang sebenarnya sudah berusaha menenggelamkan diri dari Rara maupun dari hiruk pikuk Mandalika, tetapi tidak…
Elon Musk sampai joget kesenangan. Yakni, saat ia menyerahkan 30 kunci pertama Tesla ke konsumen di Eropa.
Soal minyak goreng. Sungguh menarik mengamati taktik pemerintah membawa masyarakat ke harga pasar –tanpa demo dan gejolak.
Sebelum 15 menit Danny sudah sampai Katedral. Ia melihat sendiri serpihan mayat di sana. Jaringan digital merekamnya.
Saya jadi ingin tahu: berapa banyak Hasan dapat keuntungan dari renovasi Karebosi –kilometer 0-nya Makassar. Ia tertawa terbahak-bahak.
Dari Mas Husein pula, minggu lalu itu, saya bisa mendapat dua foto lama kakak saya. Begitu lama saya…
Obat memang bisnis besar. Semua orang takut sakit. Ketakutan seperti itulah yang dimanfaatkan produsen obat di mana-mana.
Itu menunjukkan Presiden Jokowi tidak ragu-ragu menjatuhkan hukuman drastis secara mendadak. Namun, presiden juga realistis.