Tokoh Minggu, 30 Juni 2019 – 06:03 WIB
Ali Ghufron Mukti Raih Health Warrior Awards 2019
Ali Ghufron Mukti dinobatkan menjadi salah satu pejuang kesehatan dalam acara Health Warrior Awards 2019.
Kemenristekdikti memanggil 57 ilmuwan diaspora untuk hadir dalam Simposium Cendekia Kelas Dunia alias SCKD 2019.
Ali Ghufron Mukti dinobatkan menjadi salah satu pejuang kesehatan dalam acara Health Warrior Awards 2019.
Ali Ghurfon Mukti mengatakan, peran rektor atau direktur menjadi kunci keberhasilan suatu perguruan tinggi.
Saat ini kebutuhan SDM prodi Ilmu Kelautan masih terbuka luas, seiring pemerintah Indonesia berencana memenuhi target luasan konservasi…
Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti, Ali Ghufron Mukti menyebut, dalam sektor pertanian pangan, terdapat lima permasalahan…
Profesor asing yang bergabung pada Program WCP bukan untuk menyaingi dosen Indonesia.
Ali Ghufron mengatakan banyak dosen di Indonesia yang bingung menulis tema apa yang akan dituangkan di jurnal ilmiah.
Dirjen Sumber Daya Iptek Dikti Kemenristekdikti Ali Ghufron Mukti memegang komitmen sebagai seorang akademisi.
Ali Ghufron Mukti mengatakan, untuk mendatangkan 200 dosen asing, Kemenristekdikti telah menyiapkan dana sekitar Rp 200 miliar.
Kemenristekdikti berencana mendatangkan atau mengimpor 200 dosen asing, salah satunya dengan skema WCP.
Para dosen dan profesor tidak harus menulis di jurnal terindeks Scopus, tapi bisa juga di Copernicus, Thomson, dan…
Tunjangan kerhomatan profesor hanya dipotong sebesar 25 persen jika mereka tidak menjalankan kewajiban menulis publikasi internasional.
Pemerintah dalam hal ini kemenristekdikti diharapkan melihat fenomena masih banyak guru besar belum menulis publikasi ini secara luas…
Program sertifikasi dosen tahun anggaran 2018 sudah dimulai, dengan kuota sebanyak 10 ribu kursi.
Dari sekitar 4.500 perguruan tinggi, 138 di antaranya merupakan perguruan tinggi negeri (PTN) dan hanya 3 yang masuk…
Ketika fakultas di PTN dimerger, peran dosen yang sebelumnya menjadi pejabat itu dioptimalkan sebagai pengajar sekaligus peneliti.
Karena itu, setelah lulus menjadi dokter di UGM, Ali Ghufron Mukti terus menekuni urusan sistem jaminan kesehatan masyarakat.
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc., Ph.D mendapat gelar kehormatan Doktor Honoris Causa