Makro Kamis, 27 Januari 2022 – 06:06 WIB
IMF Bicara soal Dampak Tapering The Fed Pada Indonesia, Tak Disangka
IMF menilai Indonesia dalam posisi baik dalam menghadapi tapering The Fed, begini alasannya.
Bank Indonesia (BI) menyampaikan kabar baik soal likuiditas perbankan. Simak selengkapnya
IMF menilai Indonesia dalam posisi baik dalam menghadapi tapering The Fed, begini alasannya.
Pada September lalu, Bank Sentral China (PBOC) juga telah mengeluarkan kebijakan yang sama dengan nilai 120 miliar yuan…
Asisten Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung menyatakan suku bunga kredit bank masih memiliki ruang untuk turun.
BI membeberkan kabar baik soal likuditas perbankan yang menjadi pendorong ekonomi nasional.
Uang beredar pada Januari 2021 sebesar Rp6.762,0 triliun, angka ini tumbuh positif kendati demikian masih rendah dibandingkan bulan…
Upaya meningkatkan penyaluran kredit perbankan tidak bisa dilakukan melalui formula penurunan suku bunga, dan penyediaan likuiditas bagi bank.
Piter mengingatkan agar nasabah maupun pelaku usaha tidak perlu mengkhawatirkan kondisi perbankan saat ini di tengah pandemi corona.
Tim Technical Assistance BRI terus memberikan bantuan bagi Bukopin terkait masalah likuiditas yang dihadapi bank tersebut
Aktor intelektual penyebar hoaks rush dana perbankan likuiditas tersebut diminta untuk diusut tuntas.
Rivan mengatakan, BRI tidak main-main dalam membantu Bukopin. Hal itu terlihat dari tingginya kualitas tim asistensi yang dikirim…
Tim Technical Assistance Bank Rakyat Indonesia (TA BRI) telah menindaklanjuti surat Otoritas Jasa Keungan tertanggal 11 Juni 2020…
Dalam kondisi Covid-19 ini perbankan khususnya BTN menyediakan likuiditas yang lebih tinggi sekitar 30 persen dibandingkan kondisi biasanya.
Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun menentang keras rencana KSSK menggunakan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) sebagai penjaga…
Perbankan plat merah yang tergabung dalam Himbara adalah objek kebijakan, tak boleh masuk ke dalam ranah regulator KSSK.
Perbankan berpeluang memiliki likuiditas yang lebih longgar sehingga mampu menyalurkan kredit dengan jumlah lebih besar.
Ruang gerak perbankan semakin terbatas seiring penerbitan surat berharga negara (SBN) yang semakin gencar.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja membeber beberapa faktor yang mengakibatkan likuiditas perbankan mengetat.