Jateng Sabtu, 30 Oktober 2021 – 22:22 WIB
Rektorat UNS Belum Yakin Gilang Endi Korban Kekerasan Diklatsar Menwa
Rektorat UNS belum meyakini mahasiswa Gilang Endi Saputra korban tradisi kekerasan saat Diklatsar Menwa.
Keterangan dari tim forensik yang mengautopsi jenazah Gilang Endi akan menjadi bahan gelar perkara penentuan tersangka.
Rektorat UNS belum meyakini mahasiswa Gilang Endi Saputra korban tradisi kekerasan saat Diklatsar Menwa.
28 mahasiswa yang terlibat Diklatsar Menwa UNS mendapat pengawasan khusus setelah Gilang Endi meninggal dunia.
Tim evaluasi Menwa UNS ungkap fakta soal diklatsar yang diikuti Gilang Endi, mahasiswa yang tewas dalam kegiatan itu.
Suara-suara tentang pembubaran menwa muncul pasca-kematian Gilang Endi, mahasiswa UNS yang mengikuti Diklatsar Menwa.
Kapolresta Surakarta mengungkap hasil autopsi dari mahasiswa UNS Gilang Endi. Simak di sini.
Kematian mahasiswa UNS Gilang Endi berdampak pada kondisi psikologis keluarga. Simak kata ayahnya.
Petinggi Menwa Muhamad Arwani Deni melakukan audiensi dengan Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjutak
Presiden BEM-SV UNS Dessy Latifatul Laila mendesak rektorat kampusnya membeber hasil autopsi terhadap Gilang Endi secara transparan.
Pihak UNS Surakarta beri pendampingan hukum bagi korban dan panitia Diklatsar Menwa setelah kematian Gilang Endi.
Inilah tanggapan UNS Solo terkait meninggalnya salah satu mahasiswa saat mengikuti Diklatsar Menwa.
Polresta Surakarta langsung bergerak mengusut kasus seorang mahasiswa UNS Solo, yang diduga meninggal dunia usai mengikuti Diklat Menwa.
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria alias Ariza saat membuka Pendidikan Provost Menwa Jayakarta di Buperta Cimandala, Bogor,…
Banyak pihak yang percaya bahwa ideologi komunis dan gerakan komunisme di Indonesia diduga masih eksis sampai hari ini.
Komando Nasional Resimen Mahasiswa (Konas Menwa) Indonesia meyakini bahwa paham komunisme masih eksis di Indonesia dan para figurnya…
Menwa dianggap merupakan salah satu unit kegiatan mahasiswa yang menimbulkan rasa nasionalisme
Ahmad Basarah mengatakan, menganggap Menwa sebagai bagian dari Orde Baru adalah sebuah kesalahan.